09. Mauerpark Berlin

49 12 4
                                    

"Dilarang sedih kalo lagi sama gue."

"Berarti kalo lagi gak sama lo gapapa."

Gemma menghembuskan nafas gadis disampingnya ini benar-benar membuatnya kebingungan atas dirinya sendiri, sedangkan Shiera hanya berkutik dengan segala isi kepalanya. "Berdiri disana, Shi." Gemma menyuruh Shiera dia mengeluarkan kamera pocket analognya.

Shiera mengikuti perintah Gemma, pria itu memorait Shiera, "Senyum Shi." Dan lagi-lagi Shiera menurut.

Mereka terus berjalan dan cuaca panas Jerman membuat kerongkongan Shiera kering namun bukannya membeli air mineral Shiera malah membeli ice cream cokelat. Mereka duduk dibangku taman dan menikmati pemandangan didepannya, "Indah ya Ge."

"Iya, indah."

Shiera tersenyum dan bersyukur setidaknya ia bukan orang putus asa yang hanya menelan mentah-mentah segala realita. "Ge," panggil Shiera yang hanya dibalas dengan dehaman Gemma dan ternyata pria itu sedang sibuk dengan ponselnya.

"Gue suka sama Louis," ucap Shiera tiba-tiba, entahlah Shiera merasa cemburu dengan Gemma yang selalu berkutik dengan ponselnya-dengan berkata ia menyukai Louis mungkin akan membuat Gemma sakit hati.

Gemma hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari tersenyum dan sama sekali tidak mengacuhkan Shiera. "Sebentar gue kesana dulu," pamit Shiera ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tempat yang menjual makanan.

Makanan itu tampak pedas namun Shiera tidak tahu seberapa pedas makanan orang Jerman jadi ia beli saja, sebenarnya ia membeli makanan hanya untuk mengalihkan rasa muak Shiera pada Gemma. "Kalo gue banting-emang gue siapa main banting-banting handphone orang," gumam Shiera ia menghela nafas.

Setelah mendapat makanannya Shiera membawa makanan tersebut dan ia kembali duduk disamping Gemma, "Lo udah sarapan?" tanya Gemma dan Shiera menggeleng.

"Beli yang lain yang ini gue makan."

"Dih kok gitu."

"Itu pedes, Shi nanti maag lo kambuh."

Tidak mendengarkan Gemma Shiera malah melahap makanannya, pedas-padahal setahu Shiera Jerman bukan negara yang cukup menyukai makanan pedas tidak seperti orang Indonesia yang memakan gorengan saja harus pake cabe rawit namun yang ini beneran pedas. "Nah kan pedes sini gue aja yang makan."

Sebenarnya Shiera memang sudah tidak kuat untuk memakan itu lagi walaupun rasanya enak tapi ia paksakan, "Shiera.."

"Shut up your fucking mouth."

Gemma terkejut mendengar perkataan Shiera yang tidak ada nada bercanda. "Kok lo gitu sih," komentar Gemma.

"Lo-" cuaca Jerman yang panas ini membuat Shiera semakin tidak bisa berpikir jernih, "jangan-peduliin-gue-lagi-Gemma." Shiera berkata sembari menahan rasa pedasnya.

Shiera bangkit ia malah berlari untuk membeli ice cream untuk pereda rasa pedasnya dan Gemma mengikutinya, "Lo tuh dibilanginnya susah banget sih!" seru Gemma yang tiba-tiba kesal pada Shiera.

"Lo kenapa sih?!" kesal Shiera dia telah mendapati ice cream cokelatnya dan berjalan entah menuju mana kakinya ia langkahkan begitu saja dan Gemma hanya mengikutinya.

"Kenapa gimana sih?"

"Gini ya Ge, gue udah tumbuh besar gue bukan lagi anak SMP yang dibully satu angkatan gara-gara cupu dan ditolongin sama orang kayak lo!"

"Terus?"

"Shiera yang sekarang bukan Shiera yang dulu Gemma! Bukan anak yang sok-sokan minum kopi abis itu penyakit maagnya langsung kambuh, anak yang makan pedes maagnya sakit lagi."

SHIERA & GEMMA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang