Langkah Shiera sudah sampai di tempat dimana Louis berada, ia juga sudah melihat pria itu dipapah oleh dua orang temannya yang merasa kesulitan karena Louis terus menyingkirkan dua temannya tersebut. "Hallo," sapa Shiera.
"Who are you?" tanya salah satu dari mereka.
"I'm Shiera."
Mendengar itu kedua teman Louis menghembuskan nafas lega, "You can leave Louis to let me take care of it."
"Can you handle it alone?" Shiera mengangguk saja dengan ragu kedua teman Louis itu menyerahkan Louis kepada Shiera, mereka pamit pergi dan mengatakan kalau Shiera butuh bantuan telpon mereka memakai ponsel Louis nama kontak dia di ponsel Louis adalah Andrew.
Shiera mengangguk lalu mereka berdua pergi mengyisahkan Shiera dan Louis, ia memegang lengan Louis agar pria itu tidak jatuh. "Lepas!" gertak Louis ingin melepas tangan Shiera yang memegang lengannya.
"Gue Shiera."
Mendengar itu Louis langsung diam dan menatap kearah Shiera dengan tatapan tak percaya, "Shiera?" Louis seketika ambruk dalam pelukan Shiera membuat gadis itu harus menahan bobot Louis yang cukup berat, "maafin saya."
Pria itu malah menangis sejadi-jadinya di pelukan Shiera tak lama Shiera mengangkat wajah Louis dan pria itu tambah berantakan sekali matanya yang memerah dan sempoyongan. "Kita pulang ya?"
"Kamu Shiera?" tanya Louis yang mulai berjalan dituntun Shiera.
"Iya, ini Shiera."
Orang-orang disekitar Shiera memperhatikan gerak-gerik mereka dan ada beberapa yang bergumam tak jelas, mungkin mereka kenal dengan Louis. Shiera memutuskan untuk naik taxi agar cepat sampai ke apartemen Louis. "Maafin saya, Shiera." Louis terus meracau dengan kata-kata tersebut.
Shiera yang mengingat tatto Louis langsung meraih tangan kiri Louis dan memperhatikan tatto tersebut, "Ini gambar uler?"
"Ini inisial Shiera," jawab Louis, ada beberapa orang yang bilang kalau orang yang sedang mabuk perkataannya jujur namun ada juga yang bilang orang mabuk perkataannya tidak jelas, Shiera tak tahu Louis mengatakan ini jujur atau memang hanya perkataan tidak jelas.
Sesampainya di depan gedung apartemen Louis Shiera langsung memapah pria itu untuk naik ke lantai kamarnya namun tiba-tiba Louis malah berjongkok dihadapan seekor kucing yang entah milik siapa sampai bisa ada disini. "Lou?" Shiera memanggil Louis yang malah mengobrol dengan kucing tersebut.
"Saya Louis, kamu siapa?"
Shiera yang memperhatikan itu hanya menahan tawanya karena tingkah Louis yang ada-ada saja, "Saya punya band yang cukup terkenal, kamu kenal saya gak?"
"Itu kucing Lou," kata Shiera menahan tawanya, bisa-bisanya Louis mabuk dan malah mengajak ngobrol seekor kucing.
"Sstttt! Ini dia juga suka sama band saya."
Shiera menyeritkan keningnya tak paham karena gemas dengan tingkah Louis Shiera malah mengeluarkan ponsel nya dan memotrait Louis yang sedang mengobrol dengan seekor kucing anehnya kucing tersebutpun tidak pergi malah mendengarkan Louis yang tidak jelas—apakah karena mabuk Louis jadi bisa bahasa kucing?
Lama sekali hingga akhirnya ada seorang anak perempuan yang pipinya sudah basah dan matanya yang memerah seperti habis menangis dia meraih seekor kucing yang ada dihadapan Louis, "Black! ich suche nach dir!" serunya menggendong kucing tersebut.
"Ist das deine Katze?" Shiera bertanya kepada anak perempuan itu apakah kucing tersebut miliknya dan dia mengangguk.
Anak perempuan dan kucing itu pergi sedangkan Louis malah meratapi kucing yang sudah dibawa pergi itu, "Dia dibawa oleh yang punya, Lou." Shiera membantu Louis untuk berdiri dan memapahnya menuju tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIERA & GEMMA | END
Teen FictionShiera dan Gemma, dua orang yang terjebak di zona teman. Salah seorang dari mereka memiliki perasaan lebih menjadi seorang teman, hingga akhirnya salah satu dari mereka harus meninggalkan yang lain-jarak memisahkan hubungan pertemanan itu. Dan sala...