21. Pria Bertopeng

37 7 4
                                    

Sudah hampir tiga bulan Shiera hidup di Jerman tanpa melakukan vidio call dengan Gemma-jangankan vidio call bertukar pesan saja tidak namun dengan rasa peduli yang Shiera miliki ia tetap mencari tahu kabar Gemma dari rekan-rekannya yaitu; Arkan, Fandi, Caramel dan memohon kepada mereka untuk tidak memberitahu Gemma kalau Shiera menanyakan kabarnya.

Tiga bulan itu Shiera lewati bersama Louis menemaninya konser, latihan, mengerjakan tugas dan lain-lain bahkan sampai ada rumor yang dibuat fans yang ber-spekulasi kalau Shiera dan Louis berpacaran, Shiera ingin meluruskan rumor tersebut namun kata Louis. "Sudahlah, Shi biarkan saja mereka mengatakan apapun." Begitu katanya, jadi hingga sekarang rumor tersebut masih berkembang.

Beberapa minggu yang lalu Shiera dan Louis sempat berdebat akibat tatto dijari kiri dekat jempol Louis-di sana pria itu menatto gambar mirip ular yang melingkar. Shiera memarahinya namun Louis mengelak dan berkata kalau itu tangannya jadi Shiera tak berhak menuntutnya-ah benar juga, sudahlah biarkan saja.

Sekarang Shiera sedang mengontrol cerpennya yang ia tulis di platform-entah mengapa cerpen yang Shiera buat mendapat respon baik dari para pembaca dan Shiera merasa bahagia karena itu-karena itu juga Shiera mengurangi aktivitas menangisi Gemma ketika malam-walaupun masih sering sekali Shiera melakukannya. "Lo lagi ngapain sih?" tanya Etlana yang sekarang sedang cuti dari kerjanya karena tugas kampusnya yang menumpuk.

"Balesin komen pembaca," balas Shiera.

"Gue capek banget!! Istirahat dulu ah!" seru Etlana merenggangkan otot-otot nya dan mengambil ponsel disebelahnya.

"Lagian lo di push terus kasih jeda dulu buat istirahat," kata Shiera.

"Biar gue bisa cepet kerja lagi, Shi, biar dapet duit." Shiera hanya terkekeh menanggapinya.

Shiera senyum-senyum sendiri membalas komentar para pembaca hingga tiba-tiba dari ponsel Etlana terdengar suara yang berkata, "Biarin aja cewek kayak gitu mah gampang gue dapetin." Shiera berpikir sejenak-ia mengenal suara itu, pikirnya.

"Siapa nama ceweknya tuh?" tanya salah seorang dari vidio yang diputar Etlana.

"Shiera." Shiera membalak ketika namanya disebut ia langsung merebut ponsel Etlana dan memutar kembali vidio story yang diunggah seseorang di sosial media.

Didalam vidio itu ada para laki-laki di bar yang sedang berkumpul dan ada beberapa dari mereka yang mabuk-salah satu laki-laki itu adalah Louis yang Shiera lihat dia tidak terlalu mabuk dan orang yang mengatakan, "Cewek kayak gitu mah gampang gue dapetin." Itu adalah Louis.

Setelah nama Shiera diucapkan dia mendengar seseorang bergumam dalam Bahasa Jerman yang Shiera tahu artinya adalah, "Nama murahan." Mereka berbicara dengan Bahasa Jerman-Inggris, tetap saja Shiera mengerti karena dia sudah belajar dan bisa Berbahasa Jerman.

"Nama murahan? Gue gak salah ngartiin kan, Lan?" tanya Shiera pada Etlana yang dia pun terkejut.

"Lan? Ini Louis?"

Dengan ragu dan hati-hati Etlana mengangguk, "Gue juga gak tahu Shi, itu gue dimasukin ke close friend temen si Louis."

Shiera meminta Etlana agar merekam layar vidio tersebut dan dikirim kepadanya, Etlana menuruti saja permintaan Shiera. "Shi, are you okay?" Shiera dengan wajah yang masih shock mengangguk saja.

Shiera sudah mendapat vidio tersebut ia mengulang-ulang vidionya dan tetap saja-yang Shiera dapati adalah wajah Louis. Etlana sedari tadi hanya memperhatikan gerak-gerik Shiera, "Kita samperin Louis?" tanya Etlana bergumam.

"Gapapa Lan, biar jadi urusan gue aja. Tugas kampus lo banyak."

Etlana langsung memeluk Shiera yang dilakukan Shiera hanya mengusap-usap lengan Etlana yang memeluk nya dari samping. "Sorry," gumam Etlana merasa bersalah.

"Untuk apa?"

"I hurt you."

Shiera sembari tersenyum menggeleng, "Enggak Lan, mungkin emang Tuhan mau ngasih tau gue gimana sikap Louis yang sebenernya. Lo juga kan pernah bilang kalau Louis playboy saat itu gue belum percaya dan sekarang gue percaya, Lan."

"Lo sakit hati?" tanya Etlana.

"Of course tapi gue bisa nanganin nya, Lan."

Shiera melepas pelukan tersebut lalu ia membereskan barang-barang nya. Menghentikan aktivitas membalas komentar-komentar para pembaca ia malah mengambil tasnya membuat Etlana bertanya, "Mau kemana?"

"Ngopi keluar."

Shiera berjalan sembari membenarkan kunciran nya yang sudah acak-acakan dengan modal nekat dan keberanian Shiera mencari keberadaan Louis, apa yang akan Shiera lakukan-ia tak tahu. Shiera mencarinya ke tempat-tempat terdekat yang biasa Shiera datangi dengan Louis namun ternyata Louis tidak ada disana. "Manusia sialan ada dimana sih!" desis Shiera.

Terbesit dalam benak Shiera adalah sebuah cafe tempat dimana band Louis sering berkumpul, Shiera hanya pernah beberapa kali pergi kesana diajak Louis. "Tuhan semoga kali ini ada," gumam Shiera yang walaupun ketemu Louis ia tak tahu akan melakukan apa.

Shiera berjalan kaki saja menuju sana karena tempatnya tidak terlalu jauh hanya sekitar dua puluh menit jika berjalan kaki. Sesampainya disana Shiera melihat tubuh seseorang yang dikenalinya siapa lagi kalau bukan orang yang dicarinya.

Ketika masuk wajah Louis menatap Shiera dan langsung bergumam, "Shi? Kamu ngapain kesini?" tanyanya dengan raut wajah penasaran.

"Nyari lo," ketus Shiera.

"Kenapa gak telpon atau chat saya? Biar saya yang samperin kamu."

Shiera tersenyum miris-pandai sekali pria dihadapannya ini berganti topeng. "Gausah lo samperin gue, Lou."

"Kamu lagi dapet?" tanya Louis hati-hati karena mungkin dia mendengar suara Shiera seperti orang yang ingin marah.

"Enggak, gue cuma minta lo untuk berhenti muncul dihidup gue! Gue cuma minta lo stop pura-pura baik depan gue! Gue minta lo pergi dan jauhin gue! Lo pikir lo orang yang istimewa? Enggak, lo itu sama aja kayak cowok-cowok bejat diluar sana!" bentak Shiera habis-habisan para pengunjung lain menatap Shiera dan Louis mereka hanya menonton dan tak mengerti apa yang Shiera bicarakan.

"What are you talking about?" tanya Louis.

Shiera menghela nafas ingin sekali ia menjambak rambut pria dihadapannya ini sekarang juga. "Lou, gue udah muak dan cuma minta kita gak pernah ketemu dan jangan cari gue lagi, kalaupun kita ketemu bertingkah seakan-akan gak pernah terjadi apa-apa atau seakan kita emang gak pernah kenal."

"Shi, saya lakuin kesalahan?"

Shiera menjambak rambut nya sampai kunciran nya harus terlepas ia malah pergi dan berlari meninggalkan tempat itu, ia hanya tidak ingin Louis melihatnya menangis dan menganggapnya wanita lemah. "Sialan! Louis sialan!" kesal Shiera mengacak-acak rambutnya lebih sial lagi kunciran nya harus terlepas dan hilang entah jatuh dimana.

Ingin sekali Shiera pindah dunia sekarang juga dunia sihir Harry Potter misalnya. Dibawah pohon rindang gadis bernama Shiera menangis disana, keadaan tempat itu tidak terlalu ramai hanya ada beberapa warga lokal yang lalu lalang dan melihat Shiera menangis sembari menyenderkan punggungnya pada pohon dan menyembunyikan wajahnya pada lututnya. "Mama, kenapa Shiera banyak masalah." Shiera menangis sesenggukan.

-

Terima kasih sudah membaca. 🌻

-

Untuk orang-orang yang lebih milih Louis daripada Gemma, gimana?

Kenapa Louis kayak gitu? Karena Louis emang kayak gitu. WKWKWKW OKE SHIERA KAYAKNYA EMANG DITAKDIRKAN UNTUK.... untuk menjadi pelahap maut karena penulis nya Lord Voldemort-becanda.



SHIERA & GEMMA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang