Naya nyaris pingsan, gadis itu terpelonjat kaget mendengar ucapan Devian dengan Ayahnya.
"How about next month?"
"uhuk uhuk" Naya tersedak melirik Devian tajam, lelaki itu mencoba membantunya meredakan batuk.
"Aduh pelan-pelan makannya Naya,"ucap Anna yang di tanggapi senyum kecil oleh Naya.
Naya menoleh pada Devian yang terdiam sejenak, kaki nya sudah menginjak lelaki itu dari awal percakapan mengenai pernikahan.
"Terlalu cepat Aku masih kuliah semester empat yah,"ucap Devian.
"Memang kenapa? bukannya lebih cepat lebih baik?"
Devian menghela napas, lelah menghadapi kemauan sang ayah "Aku mau fokus pada perusahaan , apalagi sekarang aku lagi mengurus perusahaan utama di New York."
"Jadi serius enggak mau meneruskan perusahaan Ayah?"
"Terus perusahaan ku yang sekarang lebih besar dari ayah mau di kemanain?"tanya Devian dengan kekehan kecil.
Sang ayah ikut tertawa membuat jiwa Naya langsung tenang seketika, Devian berhasil mengalihkan topik dan membuat suasana tidak setegang tadi.
"Oke setelah lulus kuliah?"ucap Sang Ayah lagi.
"Gak Janji."
"Dev Ayah dan Bunda sudah tidak sabar punya cucu harusnya kamu tau itu."
"Tapi gak cepet-cepet juga yah,"dengus lelaki itu.
"Terus kapan dong Dev?"kini Anna menimpali.
"Nanti tunggu perusahaan Devian sampe ke korut."
"ck, Dev kamu sudah janji dulu kalau perusahaan kamu maju dan berkembang pesat kamu akan segera nikah dan sekarang Bunda tagih dong,"sosor Anna.
"Iya Bunda nanti ya kalau Dev udah lulus."
"Bener loh ya ini janji terakhir kamu lulus kuliah langsung nikahi Anaya."
"Iya bun."
ekhem
Devian melirik datar Naya yang berdeham seraya memakan dagingnya. "Devian nikahi Naya setelah lulus."
-ds-
"Saya gak mau kak!"tolak Naya tiba-tiba kini keduanya berada di mobil Devian yang bergerak menuju rumah Naya.
Jingga sudah pulang di antar Sopir Devian tadi walau gadis itu membawa mobil tetap di sopir Devian ikuti dari belakang. Dan temannya ini masih saja mengoceh dari keluar restoran sampai sekarang.
"Siapa juga yang bakal nikah sama kamu?"
"Kakak bilang tadi! abis kakak lulus kuliah bakal nikahin Naya, Naya gak mau ya kak,"ucap Naya membuat Devian sedikit terkejut karena tanpa sadar Naya mengubah gaya bicaranya.
"Gak akan saya cuman bicara asal aja tadi."
"Jangan asal-asal bicara kak Devin! nanti kalau orang tau Devian beneran nagih Naya nikah sama kak Devian gimana."
"Diam bisa?"tanya lelaki itu mulai jengah dengan kecerewetan Naya. Padahal di awal pertemuan mereka Naya terlihat pemalu dan penakut ternyata berbeda 180 derajat.
'Gak bisa! Naya gak mau ya ka Dev biarin aja nilai ekonomi Naya kecil asal Naya gak di nikahin pura-pura!"
"Jadi kamu mau dinikahin beneran?"tanya Devian santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devian Samuel
Teen FictionLelaki itu posesif, pemarah, dingin dan menyeramkan, tapi sifatnya berubah seperti bunglon yang berubah warna menyesuaikan keadaan dan suasana hatinya. contohnya saat bersama dengan gadis mungil bernama Anaya Novlyn. "Kenapa diam Nay, atau kamu mau...