16 - Camping

47.9K 4.2K 55
                                    

Devian sudah duduk santai di sofa ruang tamu rumah Naya. Kini gadis itu buru-buru memanggil sang Mommy.

"Kenapa sih Naya?"tanya Vita melihat Naya mencolek-colek bahunya.

"Itu kakak senior yang Naya bilang udah dateng, "jawabanya Naya pelan

Vita hanya berdeham, kembali berbalik badan melanjutkan masaknya.

Naya melongo "Kan kata Naya tadi kalo senior Naya mau ngomong sama Mommy"

"Mau ngapain?"tanya Vita santai

"Gatau coba temuin dulu,"desak Naya mencoba meraih tangan sang Mommy.

Vita menghela napas, segera mematikan kompok dan beranjak dari sana. Naya mengikuti dari belakang dengan langkah pelan.

Melihat ke datangan Momnynya, Devian berdiri menyalami Vita "Siang Tante"

"Siang," balas Vita tersenyum kecil, menyuruh Devian kembali duduk. Naya ikut duduk disamping sofa single Mommynya.

"Devian ya?"tanya Vita dengan nada ramah. "Kakak senior Naya yang waktu itu jawab telfon saya?"

Devian mengangguk "Iya tante"

"Ada apa ya ke sini?"sebelum mendapat jawaban dari Devian. Vita menoleh pada Naya "Ambilin minum gih,"suruhnya.

"Mau minum apa Devian?"tanya Vita kembali menoleh pada Devian.

"Gak perlu Tante. Cuma sebentar"

"Gak boleh gitu ah, kamu kan tamu disini jadi harus di suguhin minum,"balas Vita memaksa. Sedangkan Naya sedikit terkejut dengan sikap Vita yang tiba-tiba saja ramah.

"Naya bikinin Orange jus aja ya buat Devian,"suruh Vita lagi

Naya menurut, segera pergi menuju dapur. Buru-buru membuat minuman untuk Devian.

Setelah beberapa saat, Naya kembali membawa minum untuk Devian dan Mommynya.

"Nih kak,"ujar Naya menaruh minuman itu. dibalas terimakasih dari Devian, Naya mengangguk duduk kembali.

"Naya kamu bener ada kemping?"tanya Mommy. Naya menaikan kedua alisnya, ka Devian sudah bilang?cepat sekali. Gadis itu segera mengguk.

"Kapan? kok gak bilang sama mommy?"decaknya menatap sebal ke arah Naya.

Naya menyengir "Sabtu ini mom"

Pasti gak boleh pasti gak boleh

Rapal Naya sudah tau apa yang akan di jawab Vita. Jika dugaannya benar, sia-sia Naya membawa Devian, dan mendampinginya di acara keluarga kemarin.

"Kamu kan belum pernah kemping-kemping Anaya, kalo terjadi sesuatu gimana?"tanya Vita membuat gadis itu langsung menghela napas.

Kalimat yang di ucapkan tadi menjadi embel-embel sebelum penolakan. Naya tahu betul.

"Justru itu mommy, Naya mau banget ikut kemping biar sekali-kali. Naya juga pengin kaya temen-temen Naya yang bisa main-main disana,"mohon Naya memelas, menggapai tangan dan di elus-elusnya tangan Vita. Ekor matanya melirik Devian yang hanya bergeming.

"Tapikan kemping bahaya Naya, kalau terjadi apa-apa gimana? kamu ke sasar? banyak binatang buas? udahlah dirumah aja ya temenin Mommy,"khawatirnya. Ibu satu anak itu melepaskan genggaman tangan Naya.

Naya hanya bisa pasrah mendengar Vita yang membeberkan semua bahaya yang mungkin saja akan terjadi padanya. Padahal kan sekolah juga punya pengawasan ketat dan kempingnya juga bukan di dalam hutan lebat menyeramkan.

Kini tatapan Naya beralih pada Devian, berusaha berbicara dengan iris matanya. Lelaki itu hanya menaikan kedua alisnya.

"Ck, kak!"tegur Naya berani pada akhirnya. Kesal dari tadi Devian hanya diam padahal kesepakatan mereka itu Devian membantunya bukan menonton saja

Devian SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang