Sebelumny Vote dulu yuk biar aku makin semangat nuliss!!!
Jangan lupa komen yaa
------------------------------------------
Setelah menghabiskan berjam-jam untuk berjalan-jalan dan berbelanja ria. Devian dan Naya akhirnya pulang kembali ke rumah oma Devian, larut malam. Keduanya sudah sangat lelah dan mengantuk.
Devian sudah beberapa kali berusaha membuka pintu utama yang tertutup, ia juga sudah mencoba menelfon penjaga rumah dan beberapa pelayan untuk dibukakan pintu, Namun tidak ada satupun yang menjawab.
"Gimana kak?"tanya Naya yang sedari tadi diam memperhatikan
Devian menatapnya sejenak lalu berkutat kembali dengan ponselnya. Lelaki itu mengumpat pelan
"Kita dikunciin Anaya"
Naya membelalak seraya bangun dari sandarannya "dikunciin gimana, kita gak boleh masuk kedalem rumah?"
Devin mengangguk pelan
"Kok bisa kak emang kita salah apaa?"tanya Naya panik, buru-buru menelfon sang mommy.
"Hp mommy saya juga gak aktif kak," lirihnya pelan. Gadis itu tanpa sadar menguap "Terurs kita gimana dong, tidur di mobil?"
Devian menggeleng seraya menarik tangan Naya hingga gadis itu mendekat. Di rengkuhnya perlahan masuk ke dalam dekapan Devian "Dingin gak," tanya nya lembut.
Tubuh Naya menegang seketika, jantungnya kembali meletup-letup seperti kembang api "Eum iya" lirihnya mencoba melepaskan rengkuhan Devian yang malah semakin erat.
"Ke apartemen saya aja ya."
Naya mengerutkan dahi lalu mendonggak menatap Devian yang ikut menatapnya "Apartemen, Ka Devian punya apartemen?"
Devian mengangguk pelan "Hm tapi lumayan jauh dari sini"
Devian melepaskan rengkuhannya lalu menarik Naya menuju mobilnya "Ayo ke mobil, disini dingin."
"Ka Dev kenapa punya apart, kan bisa tinggal disini bareng oma G ?"
"Apart saya deket kampus, saya beli agar lebih dekat."
Devian masuk ke dalam mobil setelah Naya. Lelaki itu mendekat pada Naya, membantunya memasang sabuk pengaman. Jarak yang sangat tipis membuat jantung Naya lagi-lagi bereaksi cepat. Ah sudah tak terhitung berapa kali jantung Naya ingin copot hari ini. Apalagi dengan merah merona di pipinta. sial, Gadis itu segera mengalihkan pandangannya.
Setelah selesai memasangkan sabuk pengaman, Devian kembali menegakan tubuhnya. Naya diam memperhatikan jendela disampingnya. Mobil Devian pun melaju dari sana.
📎📎
Naya tidak tau seberapa kayanya seorang Devian Samuel dan keluarganya. Lelaki itu seakan memiliki segalanya didunia ini; kekayaan, ketampanan, kekuasaan, ketenaran dan kehormatan yang luar biasa. Seakan Devian diciptakan Tuhan dengan sempurna.
Bukti salah satu yang Naya lihat saat ini adalah kekayaann Devian. Dari awal masuk apartemen lantai teratas ini Naya hanya bisa tercengang melihat tempat yang Devian bilang sebagai singgahannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devian Samuel
Teen FictionLelaki itu posesif, pemarah, dingin dan menyeramkan, tapi sifatnya berubah seperti bunglon yang berubah warna menyesuaikan keadaan dan suasana hatinya. contohnya saat bersama dengan gadis mungil bernama Anaya Novlyn. "Kenapa diam Nay, atau kamu mau...