"Kalau saya bilang mau ketemu calon pasangan saya, logis gak?"
Wajah Naya berubah serius, matanya melebar "Calon pasangan?" tanyanya kaget.
Devian terkekeh "Bercanda, mukanya serius banget sih."
Naya berdecak "Ih emang lagi serius!"
"Ka dev kan boss perusahaan kok tiba-tiba jadi guru?"
"Karena saya ingin," jawab Devin asal. Lelaki itu mengusap rambut Naya. "Kamu mau pulang kapan?"tanyanya.
Naya mengangkat sebelah alisnya ketika merasa Devian mengalihkan pembicaraan, tapi Naya juga tidak beranu bertanya lebih. Mereka baru beberapa hari mempunyai status dan rasanya tidak enak jika Naya terlalu bertanya banyak hal.
"Bener ya ka Dev jadi guru karena mau ketemu pasangan?" mata Naya memicing seraya menunggu jawaban Devian.
Devian terdiam sejenak "Iya tapi sebentar aja,. Setelah saya lulus kuliah saya mau fokus memajukan perusahaan."
"Siapa orangnya?"tanya Naya cepat
"Kamu," godanya tak berhasil membuat Naya tersipu. Gadis itu malah semakin penasaran..
"Apa sekelas sama saya?"tanya Naya berusaha
Devian mengangguk kecil membuat Naya menahan nafasnya jadi benar?
"Iya, tapi saya sukanya sama kamu," aku Devian seraya menggapai tangan Naya, mengusapnya pelan.
Suara pintu terbuka dengan suara pekikan seoarang wanita mengakhiri percakapan Naya dan Devian. Terdengar suara derap langkah semakin dekat, keeduanya segera bangun dari tempat tidur
"HELLOOOO??? DEVV?? BUNDA KANGENNN!!!" teriak seseorang itu, Anna.
"Kak gimana nih?"tanya Naya panik, takut Bunda Anna salah paham mendapati ia dikamar Devian.
Sebaliknya dengan Devian, lelaki itu hanya menatap santai "Gapapa, ayo keluar"
Naya mengangguk pasrah, berjalan pelan mengikuti Devian.
"Loh ada Naya juga? akhirnya bunda liat kamu lagi," sapa Anna seraya menarik Naya masuk kedalam pelukannya "Bunda kangen tau."
Gadis itu terkekeh canggung, walau keduanya sudah lumayan dekat namun Naya masih saja tetap takut dengan Anna.
"Hayo kalian ngapain berduaan dikamar? gak buat baby kan?"selidik Anna memicingkan mata.
Devian mengangguk dengan wajah datarnya "Maunya gitu tapi baru foreplay, bunda dateng."
Anna melotot, niatnta hanya bercanda tadi. Ia langsung menampar bahu anaknya. Devian meringis "Bercanda aja"
Wajahnya masih sangar "Awas aja beneran!"
"Apa kabar Bunda?" tanya Naya mengalihkan percakapan.
"Bunda gak baik Nay, Dev gak mau jenguk bundanya."
Devian menghela napas "Baru juga kemarin ketemu di rumah oma."
"Itukan beda! inimah harus bunda terus yang jangukin kamu. cape banget"
"Iya iya." Devian berlalu kedapur. Anna mengajak Naya duduk disofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devian Samuel
Teen FictionLelaki itu posesif, pemarah, dingin dan menyeramkan, tapi sifatnya berubah seperti bunglon yang berubah warna menyesuaikan keadaan dan suasana hatinya. contohnya saat bersama dengan gadis mungil bernama Anaya Novlyn. "Kenapa diam Nay, atau kamu mau...