Typo tandain ya
❗️Jangan lupa vote dan komen ya biar aku makin semangatt❗️
enjoy!!
----
Devian merangkul erat Naya di pelukannya Devian membawa gadis itu ke villanya dengan langkah pelan. Devian menyuruh beberapa orang untuk menjemput dan menghantarkan mereka ke villa, walau jarak villa dengan kemah itu dekat namun Devian tak ingin Nayanya kecapean.
Naya-nya. Ya sekarang Naya resmi menjadi milik Devian. Lelaki itu menarik senyum kecil mengingat kejadian tadi, ia semakin erat merangkul Naya ke pelukan, tangan kanannya sesekali mengelus rambut Naya lembut.
"Udah dimana ka?"tanya Naya lemas sambil mendonggak. Tubuhnya mengigil di pelukan Devian.
Devian menduduk melihat Naya yang menantapnya lesu, lelaki itu tak menjawab malah melepaskan jaketnya untuk dipakaikan ke bahu Naya.
"Naya kan udah pake jaket kak,"lirih Naya pelan.
"Pake lagi, kamu ke dinginan."
"Huh kepala Naya pusing banget kak kaya di timpuk batu," rengek Naya tanpa sadar. Devian menaikan kedua alisnya, tangan kanannya langsung memijat dahi Naya pelan.
Sudah di bilang kan jika sakit sikap Naya akan berubah seperti anak kucing yang suka nempel ke induknya. Naya akan 180° berubah dari biasanya. Gadis itu akan berubah menajdi sangat manja dan cengeng dengan siapapun di dekatnya.
"Naya pengen mommy," lirih Naya bertepatan mobil Devian berhenti. Lelaki itu bergegas membuka pintu untuk keduanya. Menuntun Naya masuk ke Dalam villa.
"Ini kamar kamu. Kamu tiduran dulu saya sudah panggil dokter buat ngechek keadaan kamu,"ucap Devian membantu Naya tiduran di kasur.
Naya hanya bergumam tidak jelas. Devian keluar kamar, menunggu dokter untuk Naya.
📎📎📎
"Gimana dok?'tanya Devian setelah dokter yang di panggilnya tadi selesai memeriksa Naya.
Dokter itu hanya tersenyum kecil "Demam biasa, nanti saya kasih resep obat penurun panasnya. oh iya kalau lagi demam gini jangan memakai baju yang tebal-tebal ya."
"Kenapa dok? dia kedinginan,"tanya Devian menatap Naya yang kini sudah terlelap.
"Karena kalau pake baju yang tebal-tebal menghambat proses penstabilan suhu tubuh, jadi kalau bisa baju Naya di buka dulu ya"
Devian membelalak kaget "Buka baju?"
Dokter wanita itu mengangguk "Selama obatnya masih di beli, Naya pake baju daleman sejenis tanktop aja ya," ujarnya. Wanita itu pamit meninggalkan Devian yang masih terdiam.
Devian menatap Naya lamat-lamat. Gadis itu tidur sambil bergumam tidak jelas. Devian segera menelfon Ragas meminta temannya itu membelikan obat untuk Naya.
"Naya?cewek yang tadi lo cariin di hutan?"tanya Ragas disebarang sana.
Devian berdeham
"Ngapain lo bawa dia ke villa Dev"
"Dia lagi sakit makanya gue nelfon lu minta lo carin obat buat dia, gue kirim resepnya lewat chat."
"Ih ogah kenapa gue? kan ada bodyguard lo ikut. Minta aja mereka."
"Sekalian lo lagi diluar, gue tunggu cepet!" Devian mematikan sambungan telfon. Menghela napas saat merasa hawa panas menjelajar disekitarnya. Devian mengingat perintah Dokter tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devian Samuel
Teen FictionLelaki itu posesif, pemarah, dingin dan menyeramkan, tapi sifatnya berubah seperti bunglon yang berubah warna menyesuaikan keadaan dan suasana hatinya. contohnya saat bersama dengan gadis mungil bernama Anaya Novlyn. "Kenapa diam Nay, atau kamu mau...