Devian dan Naya sampai di tempat tujuan, seharusnya adalah kebun binatang namun karena cuaca sedang mendung dan takut tiba-tiba hujan, akhirnya mereka memilih untuk jalan-jalan melihat makhluk laut. Jakarta Akuarium-tempat yang sudah Devian sewakan sejak Naya memilih mengubah rencana.
Naya sudah berkali-kali melakukan aksi ngambeknya namun sama sekali di ubris Devian. Laki-laki itu kini menariknya menuju pintu masuk, hanya mereka berdua dan para pegawai, tidak ada pengunjung lain.
"Kak! liat ikan cuman berdua aja serem tau!" decak Naya menghentikan langkahnya. Devian menoleh
"Aku malas kalau rame"
blush
Entah kenapa pipi Naya tersipu malu mendengar gaya ucapan Devian yang berubah. Ia menggeram, bisa-bisanya Naya malu dalam keadaan sedang ngambek.
"Saya gak mau berdua aja kak!"
"Aku Naya"
Naya gugup walau memang senantiasa berbicara aku-kamu dengan semua temannya, tapi dengan Devian? tidak bisa Naya bayangkan
"Coba bicara"
Sebelah alis Naya menaik "Bicara apa?"
"Bicara pakai aku-kamu"
"Tapi biarin pengunjung lain masuk?" ucap Naya. Devian menggeleng pelan
"Yaudah kalau gitu saya gak mau pakai aku-kamu"
"Aku risih Naya, kamu mau mereka malah fokus ke aku?" tanya Devian
"Ka Dev jangan geer dulu dong! kan mereka kesini mau liat ikan, bukan ka Dev" kata Naya berkacak pinggang.
"Indonesia sama Amerika kan beda, ka Dev gak terkenal di indo" ucap Naya lagi dengan wajah sinis. Devian terkekeh menarik pipinya kencang
"Aaaa sakit kak!!"
"Kamu gemes, aku suka," ucapnya tanpa aba-aba. Jantung Naya berdegup kecang, dengan tingkah malu-malu Naya memukul tangan Devian
"Ka Dev gak cocok pakai aku-kamu"
"Kenapa emangnya?"
"Ya gak cocok aja"
"Jadi mau diganti formal lagi?" tanya Devian, Naya terdiam sesaat, lalu menyengir
"Gak usah deh gini aja."
Devian tersenyum, tangannya menjulur mengusap telinga Naya membuatnya merinding. "Aku makin gemes sama kamu," ucapnya berbisik.
----
Setelah berdebat panjang, hingga akhirnya Naya mengeluarkan kalimat 'Yaudahlah gak usah jadi jalan-jalan' barulah Devian menuruti keinginannya. Beberepa pengujung dibolehkan masuk untuk meramaikan acara jalan-jalan mereka. Naya mengingat acara jalan-jalannya sewaktu di new york, Devian pun tak segan-segan menyewa taman umum. Dan kini malah menyewa akurium jakarta.
Sebenarnya
"Ka Dev tuh kerja apa sih?" celetuk Naya sambil memandangi tangki-tangki besar berisi ikan.
"Guru kamu," jawab Devian
Naya menggeleng cepat "Selain itu, yang utama?"
"Jadi tunangan kamu" balasnya melenceng, Naya mendengus
"Kerjaan yang buat kakak jadi banyak duit gini? ka Dev kok gampang banget bisa sewa-sewain tempat wisata?" cerocosnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Devian Samuel
Novela JuvenilLelaki itu posesif, pemarah, dingin dan menyeramkan, tapi sifatnya berubah seperti bunglon yang berubah warna menyesuaikan keadaan dan suasana hatinya. contohnya saat bersama dengan gadis mungil bernama Anaya Novlyn. "Kenapa diam Nay, atau kamu mau...