24 - ?!

38.9K 3.7K 159
                                    

Vote dan komenn
kalau ada typo tandain ya <3

-------

"KAK DEV MAU APA?!!!"teriak Naya dengan wajah pucat.

Devian terkekeh "Wajah kamu kenapa?"

"Kak jangan macem-macem ya sama saya!" Dalam otak Naya sudah mempersiapkan jurus pukulan pada Devian jika memang lelaki itu berniat untuk macam-macam padanya. Presetan dengan Devian dan notabenya.

"Rileks" ucap Devian masih dengan senyum jail "Saya gak akan macem-macemin kamu."

Baru saja Naya ingin menghela napas namun Devian kembali berucap.

"Cuma satu macem"

"KAK DEV!!?" Naya memekik, Devian tiba-tiba saja menarik tubuhnya hingga berbaring di tempat tidur, Lelaki itu menyusul berbaring disampingnya.

Badan Naya menegang saat sebelah tangan Devian menelusup dibawah kepalanya, untuk dijadikan bantal.

"Saya mau tidur sambil peluk kamu." ujar Devian berat. Satu lengannya lagi memeluk pinggang Naya erat, sesekali mengelusnya. Kini Wajah Naya tepat di depan dada Devian.

Jantung Naya sudah berdisko kencang. Naya beberapa kali merinding ketika dengan lembutnya tangan Devian mengusap-usap pinggangnya. "Kak jangan elus pinggang saya," ujar Naya pelan

Devian yang tadi sudah memejamkan mata kembali melek "Kenapa?"

"Geli kak. Saya mau tidur di kamar sebelah aja."

Pelukan Devian semakin mengerat "Di sini aja temenin saya bobo"

bobo?

Aaaaaa rasanya Naya ingin jungkir balik sekarang juga. Badannya sudah memanas saking malunya, Devian dengan santai malah mengecup pipinya.

"Tidur Naya, jangan bantah"

Naya buru-buru menutup wajahnya dengan kedua tangan. Lamat-lamat Naya tidur di akhiri dengan mendengar kekehan Devian.

---

Naya terbangun ketika samar-samar cahaya matahari mengenai wajahnya. Ia memejamkan mata sejenak, seraya menikmati suhu ruangan yang hangat nan wangi harum milik lelaki...Naya membelalak langsung teringat dengan lelaki tadi malam, Devian.

blush

Naya buru-buru masuk kedalam selimut saat mendengar suara gemercik air dari kamar mandi. Wajahnya kembali memerah mengingat kejadian tadi malam.

"Udah bangun?"sapa Devian baru keluar dari kamar mandi, sudah lengkap dengan pakian formalnya.

Naya mengangguk didalam selimut, gadis itu perlahan menyembulkan kepalanya. Menatap kagum pada Devian "Ka Dev mau kemana?"

Devian menghampiri "Saya ada urusan di kantor."

"Jadi mau ke kantor?"

"Hm. Sekalian mau ke kampus ngurus kelulusan saya."

Naya mengerutkan dahi "Kok ka Dev udah mau lulus aja sih?"

Devian mengangguk pelan "Iya, saya percepat. Saya mau fokus ngurus perusahaan." Devian mengambil segelas air putih di samping nakas, memberikannya pada Naya.

"Terus saya gimana?"tanya Naya seraya mengambil gelas tadi.

"Kamu saya anter ke rumah dulu, mamah kamu pasti udah nungguin."

Naya mengangguk paham. Devian lalu menyuruhnya untuk mandi, setelahnya mereka sarapan dan beranjak pulang ke rumah Oma G.

---

Devian SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang