Aisyah .9.

1.3K 171 15
                                    

"FION IZIN MAU PINDAH AGAMA?!"

"Hah!"

Alden langsung menatap tidak percaya dengan ucapan Fion, bahkan Natelia juga menganga akan ucapan anak kesayangannya.

"Maksud kamu?" tanya Alden yang dengan tegas kali ini.

"Fion ingin mengenal agama Islam dan ingin menjadi seorang muslim sejati!" ketus Fion.

BRAAK!

Fion terkejut kala Alden mengebrak meja kaca ruang tamu dengan keras, sehingga membuat Natelia terkejut. Fion langsung berpikir kalo kedua orang tuanya pasti melarang dirinya.

"Ayo, kita langsung ke gedung agama!"

PLETAK!

Satu jitakan mendarat di kening Alden, bagaimana tidak saat dirinya mengebrak meja kesayangan Natelia dan mengajak ke gedung agama. Sedangkan Fion langsung mengangga tidak percaya.

"Ta--tapikan, itu Fion yang mau pindah agama?" tanya Fion bingung akan tingkah orang tuanya.

"SATU KELUARGA!" teriak Alden keras.

Fion langsung mengangga tidak percaya lagi akan ucapan Papanya, seharusnya ada drama larang-larangan biar seru baginya.

'Sial, kenapa jadi satu keluarga yang mau pindah?!' batin Fion kesal kala melihat kedua orang tuanya bahagia.

"Mama dan Papa, gak mau larang Fion?" tanya Fion tiba-tiba.

"Enggak, karena sebelum Mama nikah dengan Papa kamu. Agama Mama adalah Islam tapi mau bagaimana lagi? Mama harus masuk ke agama Papa kamu agar bisa menikah hingga akhirnya keluarga kita adalah seorang Kristen!" tegur Natelia dengan lembut.

"Lagian, tadi Papa bercanda kok. Kamu boleh pindah agama tapi dengan satu syarat, harus taat dan laksanakan ibadahnya dengan khusyuk. Mama dan Papa bangga jika Fion berusaha menghargai setiap agama dan mengenal sejarahnya," ucap Alden lembut.

Fion langsung mencerna ucapan kedua orang tuanya dan mulai yakin kalo apa yang dirinya putuskan itu benar, meski dirinya akan meninggalkan agama keluarganya. Dirinya tetap akan mengingat dan bersyukur.

"Setelah pindah agama, gue mau lamar seseorang!" ketus Fion.

"Hah! Siapa?!'' teriak Alden dan Natelia serempak akan perkataan putranya.

Semua orang sangat bingung siapa wanita itu, dengan senyum devil. Fion melangkah pergi seakan tidak ingin memberitahukan siapa gadis itu. Alden yang mengetahui bahwa putranya sedang mengerjai dirinya langsung kesal.

"Dasar, Putra luknut!''

"Luknut kek gini, berarti bapak ya pula biadap!''

Natelia langsung tertawa terbahak-bahak mendengar pertengkaran kedua orang yang dirinya sayang, Fion begitu senang jika menganggu Alden.




Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang