Aisyah .8.

1.3K 180 7
                                    

''Butiran tasbih," lirih Fion tiba-tiba.

DEGH!

Seorang Fion tiba-tiba mengucapkan kata yang begitu aneh meski itu terasa nyata, pikirannya terisi dengan Aisyah yang membuat dirinya makin hari makin tidak tahu arah.

"Gue bisa tanya, Udin!"

Dengan cepat Fion menaiki motor besarnya dan menuju masjid terbesar kota miliknya, di sana pasti ada jawaban atas rasa penasaran dirinya. Setidaknya dia ingin tahu dulu agama Aisyah dan baru memahami gadis itu.

Saat Fion telah berada di depan masjid terbesar dan terlihat semua orang baik perempuan atau lelaki masuk ke dalam masjid itu. Hingga akhirnya menemukan Udin yang sedang duduk dekat keranjang jenazah.

"UDIIIIN!" teriak Fion tiba-tiba sehingga membuat semua orang terdekat masjid menoleh kearahnya terutama Udin.

"Fion, ngapain lho di sini?" tanya Udin tiba-tiba karena terkejut dengan kehadiran Fion.

"Gue mau tahu, apa itu agama Islam?!" seru Fion dengan antusias.

"Masyaallah, akhirnya seorang Fiondra tobat!" pekik Udin sambil berdiri.

PLETAK!

Satu jitakan mendarat di kening Udin, tentunya itu adalah ulah Fion yang kesal dengan perkataan Udin. Bagaimana dirinya ingin tobat jika salib di lehernya masih tergantung hingga membatasi perbedaan takdir antara dia dan Aisyah.

"Bagaimana cara mencintai seseorang yang beda agama dengan, gue?"

"Mudah, pertama kenal dengan agamanya, kedua kenal dengan kitab-kitab suci agamanya, ketiga pikirkanlah apa kita bisa menerima kenyataan atau bisa memilih, dan terakhir baru kenal makhluk ciptaan Allah!"

Fion terdiam dengan saran Udin kali ini, kenapa mengenal agamanya adalah hal utama dalam mengenal.

"Tapi, begitu banyak larangan dalam agama dia!" ketus Fion saat ingat Aisyah begitu membatasi larangan untuk mendekati dirinya.

"Fion, agama Islam adalah agama yang paling suci dan paling bersih. Tentu banyak larangan dan kewajiban seorang muslim terutama perempuan, tentunya aurat mereka adalah hal utama seperti hijab dan cadar yang menjadi mahkota indah mereka," jelas Udin lagi dengan panjang lebar.

Saat ini Fion berusaha mencerna ucapan Udin lagi, dia baru ingat jika Aisyah pernah mengatakan bahwa cadar yang sering dirinya hina adalah mahkota terindah miliknya.

'Ternyata benar, gue udah salah besar!' batin Fion sambil mulai melamun.

"Tumben, lho nanya tentang agama gue dan lebih parahnya tentang perasaan. Lho lagi suka sama seseorang?" tanya Udin dengan kepo.

"Aisyah ...," ucap Fion terpotong dan langsung berlari untuk menaiki motornya kembali.

Udin hanya bisa tersenyum kecil, semoga sahabatnya bisa berubah dengan jalan yang dia ambil sendiri. Saat ini Udin tahu siapa Aisyah dan mendukung sepenuhnya jalan sahabatnya.

'Semoga semuanya indah, lho pasti bisa Fion!' batin Udin.

-
-
-

Fion sekarang berada di rumah mewah yang begitu indah. Hingga penjaga rumah itu langsung membuka gerbang seketika Fion langsung berlari meninggalkan motornya.

Penjaga dan para pembantu hanya bisa tercengang akan perbuatan tuannya, beruntung majikan mereka telah kembali ke rumah ini setelah sekian lama.

'Gue udah yakin!' batin Fion.

Detik ini Fion telah berada di depan pintu rumah milik orang tuanya, dengan nafas yang tergesa-gesa. Fion langsung membuka pintu dengan keras dan tentunya kedua orang tuanya ada tepat di hadapannya.

"FION IZIN MAU PINDAH AGAMA!''

Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang