Aisyah .34.

815 113 8
                                    

Fion tanpa basa-basi langsung masuk ke dalam, meninggalkan Aisyah yang masih ketakutan bahkan bingung ada apa sebenernya. Fion langsung mengambil kunci mobil dan pergi keluar rumah tanpa pamit dengan Aisyah.

Aisyah sedikit perih saat tahu Fion pergi tanpa berpamitan dengannya bahkan panggilan dirinya tidak sama sekali di sahut oleh Fion.

"Hiks ... hiks, apa yang sebenernya kamu sembunyikan!"

Air mata Aisyah turun membasahi cadar miliknya. Begitu perih saat Fion tiba-tiba pergi tanpa berkata-kata setelah mendapatkan teror itu, sekarang Aisyah hanya bisa menatap mobil Fion yang sudah pergi jauh dengan kecepatan tinggi.

_
_
_

Fion mengendarai mobilnya dengan kencang hingga tanpa sadar, air matanya turut jatuh saat sadar bahwa dirinya membuat Aisyah terluka dengan pergi tiba-tiba tanpa pamit. Bukan bermaksud melukai tapi Fion sungguh ingin mengetahui pelaku teror itu segera.

"Maafin gue," lirih Fion sambil tetap mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

Saat ini Fion telah tiba di sebuah rumah kosong yang terlihat motor dan mobil terparkir di depannya. Sehingga banyak pemuda remaja SMA dan mahasiswa ada di sana dengan mengunakan sebuah jaket yang tertulis nama geng motor Zeanters.

'Semoga dugaan gue benar!' batin Fion.

Tanpa basa-basi lagi Fion masuk dengan tangan yang mengepal erat, terlihat Zean yang terduduk di sofa dengan tatapan kosong.

Bugh!

Bugh!

"Bangs*at!" umpat Fion.

Dua pukulan melayang dibagian perut dan pipi Zean. Sehingga semua orang menatap sinis Fion yang memukul ketua mereka, bahkan Zean terkejut dan tersungkur sambil memegang bibirnya yang sedikit berdarah.

"Maksud lho apa!?'' tanya Zean dengan nada tinggi hingga menarik kerah baju Fion.

"Lho yang apaan!" bentak Fion keras sambil menarik kerah baju Zean.

Amarah Fion sangat besar hingga menatap Zean dengan kebencian yang mendalam. Sama halnya dengan Zean yang semakin dibuat emosi oleh Fion yang datang tiba-tiba memukul.

"Gue gak paham!"

"Lho yang kirim teror ke rumah gue?!"

Zean langsung melongo mendengar tuduhan Fion, bisa-bisanya pikiran Fion langsung tertuju pada dirinya.

"Gila lho?" tanya Zean dengan tatapan sinis.

"Gak usah sok gak tahu, lho yang kirim teror ke Aisyah dengan surat gila itu. Bahkan gara gara itu Aisyah jadi sangat takut bahkan terdiam seribu bahasa?!" bentak Fion dengan panjang lebar.

Zean sungguh tidak paham apa yang di maksud oleh Fion. Teror apa yang terjadi membuat Zean tidak tahu sama sekali, apa lagi membuat Aisyah tertekan dan ketakutan.

"Dengerin gue, mau sebangs*t apa pun gue. Gak akan pernah bikin teror gila kek gini, apa lagi membuat orang yang gue sukain ketakutan!"

"Cih ... jika ini benaran ulah lho, jangan harap lho gak akan selamat dari tangan gue?!"

Fion langsung beranjak pergi dan melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah baju Zean. Sedangkan Zean sudah paham siapa dibalik dalang semua ini karena yang sangat gila melukai Aisyah hanya Rosa.

"Semuanya, cari Rosa Sekarang!" perintah Zean keras.

"BAIK!" teriak semua anak buah Zean dan berangkat melaksanakan perintah dari Zean.

'Rosa, jika benar ini lho yang dalangnya. Gue gak akan menjamin nyawa lho, karena udah bikin Aisyah ketakutan!' batin Zean

Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang