Selamat membaca ...
Vote dulu hoho
.
.
.
.
.
.
.
.
.Fion dan Aisyah kembali canggung saat pulang, bahkan Fion tak henti-henti melamun bahkan setelah pulang tadi, Fion membanting ponsel milik Aisyah.
'Sebenarnya, apa yang terjadi?' batin Aisyah.
Sekarang Fion dan Aisyah saling memunggungi, tak ada pelukan yang selalu Fion berikan saat tidur. Aisyah yang merasa mungkin sekarang Fion marah dengannya hanya bisa menangis diam.
"Maaf," lirih Fion tiba-tiba sambil memeluk erat Aisyah dari belakang.
"Mas, marah dengan Aisyah?" tanya Aisyah sambil membalikkan badannya agar menghadap Fion.
Senyum manis langsung tercetak di bibir Fion, dengan lembut tangan kekar itu mengusap air mata di pipi chubby Aisyah. Dan mengecup kening istrinya.
"Mas hanya khawatir!" ucap Fion sambil menatap mata Aisyah yang masih sembab.
"Selama Allah SWT ada di sisi kita, apa yang perlu ditakutkan. Mas?" tanya Aisyah sehingga menatap lekat Fion.
Kali ini Fion terdiam, jujur setelah pernikahan ini. Banyak teror dan masalah yang datang. Aisyah yang tahu bahwa Fion terdiam sesaat karena pertanyaannya langsung menyentuh pipi suaminya dan mengusap pelan.
"Jangan pernah berpikir, jika masalah ini tak ada habisnya. Kita harus menghadapi semampu kita, Allah SWT tak mungkin memberikan ujian melebihi batas hambanya!"
"Kalo begitu, kapan Fion kecil akan hadir di sini?"
Deg!
Detak jantung aisyah begitu cepat kala Fion menanyakan itu. Bahkan tangan Fion sekarang sedang mengusap perut Aisyah yang masih rata, tak heran saat ini Aisyah sedang bersemu merah akibat pertanyaan Fion.
"A--yo, ti---dur," ucap Aisyah gugup bahkan mengalihkan pertanyaan Fion.
'Pipi lo, Semerah tomat. Menggemaskan!' batin Fion.
Fion langsung memeluk erat Aisyah hingga tertidur di pelukannya. Dengan tatapan sayu Fion mengusap lembut kepala Aisyah bahkan terlihat jika Fion saat ini merasa sangat payah.
"Saya sangat mencintai kamu, Aisyah!" tegas Fion sambil mengecup kening Aisyah yang tertidur pulas.
'Gue gak tahu, bagaimana jika suatu saat lo bakal tahu masa lalu gue. Mungkin bakal benci memiliki suami penjahat kayak gue, Aisyah!' Batin Fion.
Melihat Aisyah sudah tertidur pulas, Fion menyusul istrinya tidur. Berharap esok tak ada luka yang datang lagi di rumah tangganya.
Dilain sisi, Zean melepaskan Alexa untuk pergi tetapi tetap saja anak buah miliknya akan mengikuti gadis itu. Sekarang hanya tersisa Rosa dan Zean. Saat Rosa ingin meninggalkan tempat, zean tiba-tiba mencegahnya.
"Ada apa?" tanya Rosa dingin.
"Maaf," lirih Zean sambil memalingkan wajahnya.
"Untuk?" tanya Rosa bingung.
"Menuduh lo yang tidak-tidak tentang Aisyah!" ketus Zean.
Rosa tercengang, melihat Zean meminta maaf kepadanya. Bahkan selama mereka berkerjasama menghancurkan rumah tangga Fion, tak pernah sama sekali Zean bersikap seperti ini.
"Gue pengen berhenti kita kerja sama, gue pengen berubah!" ketus Rosa sambil menatap air yang berada dibawah jembatan hingga terlihat rembulan bersinar memantul di air.
"Kenapa?" tanya Zean yang tadi memalingkan wajahnya menatap lekat wajah Rosa.
Rosa hanya tersenyum kecut, mengingat perbuatannya terhadap Angel membuat pikirannya hancur. Bahkan tak ada satupun kebahagiaan yang datang untuknya kali ini akibat perbuatannya, menjadi murahan bahkan tak ada yang bisa memberikan perasaan terhadapnya.
"Gue capek, mau sekeras apa pun. Gue bakal tetap kalah," ucap Rosa pelan hingga beranjak pergi dari sana bahkan Zean menatap bingung dengan perkataan Rosa.
'Rosa menyerah, apa gue juga harus menyerah?' batin Zean.
Zean saat ini hanya bisa menatap punggung Rosa yang mulai menjauh. Dipikirannya berkecamuk apa maksud wanita gila itu lagi, dan kenapa tiba-tiba menyerah tanpa sebab. Apa karena perbuatannya terlalu kasar.
"Gue yakin, ada sesuatu yang Rosa ketahui!"
-
-
-
-
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)
Подростковая литератураAisyah Putri Syahwalani yang merupakan seorang muslimah yang taat sehingga bertemu dengan seorang Bad Boy yang kebetulan dia adalah seorang yang taat dalam Agama ya, yaitu Kristen. sungguh berbeda dengan Aisyah yang menganut agama Islam. perbedaan...