Aisyah .20.

1.2K 134 0
                                    

Aisyah begitu sangat cantik meski wajahnya tertutup dengan cadar, Bryan yang juga ikut terpana tiba-tiba langsung menoleh kearah Fion yang sampai tidak mengedipkan matanya melihat Aisyah.

PLETAK!

Satu jitakan mendarat di kening Fion, tentunya itu perbuatan Bryan yang kesal dengan tatapan Fion. Aisyah yang sudah duduk disebelah Fion. Langsung membuat Aisyah begitu gugup bahkan hatinya begitu berdebar.

"Jangan, tatap Adek gue dengan kek gitu!" ketus Bryan membuat Gara dan Alden tertawa kecil.

Fion memang seorang bad boy tapi dirinya masih sangat polos, Fion langsung terdiam dan segera membacakan mahar yang diinginkan oleh Aisyah di depan semua orang.

"Bismillahirrahmanirrahim."

Lantunan ayat-ayat Al-Baqarah yang begitu lembut terucap di bibir Fion, begitu halus ucapan itu sehingga membuat Aisyah menangis haru dibalik cadarnya. Gara dan Bryan sungguh tak tahu bahwa Fion sudah sangat lancar membaca Al-Qur'an.

'Masyaallah, merdu sekali suara Fion!' batin Aisyah sambil menoleh kearah Fion yang masih khusyuk membacakan mahar untuknya.

Fion langsung menghela nafas panjang setelah membacakan mahar untuk Aisyah, penghulu langsung membacakan doa untuk mereka. Setelah itu Aisyah dan Fion langsung memasangkan cincin pernikahan. Serta Fion langsung mencium kening Aisyah yang berarti sang wanita itu telah menjadi miliknya dan Aisyah juga mencium tangan milik Fion yang menandakan bahwa dirinya akan berbakti dengan Fion sebagai istri.

"Sudah terbukti, bahwa gue yang menjadi pasangan lho. Aisyah!" bisik Fion tepat ditelinga Aisyah.

Sekarang Aisyah begitu malu sehingga pipinya memerah bagaikan kepiting rebus. Fion yang tahu bahwa Aisyah sedang tersipu malu hanya bisa tersenyum.

"Jangan terus menerus menggoda, Fion!" ketus Alden sambil menjewer telinga kiri Fion.

"Arghh, ampun. Pah!" rengek Fion sambil berusaha meminta Alden untuk melepaskan jewerannya.

Keluarga Gara hanya menatap pertengkaran ayah dan anak itu dengan tertawa. Bahkan Natelia begitu stres melihat ketidak akur anak dan suaminya. Berbeda dengan Aisyah yang menganggap Fion sangat lucu.

'Apa aku mulai mencintai dia?' batin Aisyah sambil memandang Fion dengan lekat.

Saat semua sedang bahagia, berbeda dengan dua orang yang menatap kebahagiaan itu dengan kebencian. Terlihat mereka sangat tidak menyukai acara pernikahan yang begitu tak pernah disukai.

"Lihatlah, bentar lagi senyum itu akan menjadi duka!" sindir Zean sambil menunjuk Fion yang terlihat bahagia.

"Benerkah? Lebih baik pikirkan rencana kita sekarang. Dan lebih baik pernikahan mereka itu segera mendatangkan kesedihan amat dalam!" ketus Rosa sambil beranjak pergi dari sana.

Zean masih sedikit terenyuh dengan perkataan dingin Rosa, mereka yang mengintip kebahagiaan itu dari jarak jauh. Langsung melangkah pergi dengan perasaan sakit, tentu rencana mereka akan segera terjadi untuk menganggu rumah tangga Aisyah dan Fion.

'Lihat saja, rahasia yang selama ini lho sembunyikan akan segera terbongkar!' batin Zean sambil beranjak pergi mengikuti Rosa.

_
_
_
_
_

Malam ini begitu indah untuk kedua pasangan yang telah menikah, keluarga Gara dan keluarga Alden. Sepakat akan memberikan malam pertama mereka di sebuah hotel yang telah disewakan satu gedung untuk mereka.

Aisyah yang langsung masuk ke dalam kamar hotel, begitu kagum dengan hiasan dalam kamar itu. Aisyah langsung berdiri kaku saat Fion masuk ke dalam.

"Hmmm, apa gue boleh lihat wajah lho sekarang?"

"Bo--boleh!''

Aisyah berucap dengan gugup saat Fion telah berhadapan dengannya, wajah tampan yang terlihat lelah membuat Aisyah tambah malu. Dengan pelan Aisyah membuka cadarnya sehingga seluruh wajahnya terlihat oleh Fion.

"Inilah, wajah yang selalu aku tutup," ucap Aisyah sambil menunduk wajahnya.

"Wajah yang cantik, pantas songong lho tingkat atas!" ketus Fion sambil perlahan mendekati Aisyah.

'Astaga, nih muka Barbie atau bidadari!' batin Fion menjerit saat mendekati Aisyah.

Aisyah yang merasa Fion terus mendekat langsung melangkah mundur, hingga akhirnya Aisyah terpentok ke dinding dengan kedua tangan Fion mengapit Aisyah.

"Terima kasih, Humairahku!" bisik Fion lembut tepat ditelinga Aisyah.

"Sama-sama, Fi--Fion!" sentak Aisyah gugup saat tangan Fion memegang dagunya hingga membuat Aisyah mendongak menatap mata Fion.

CUP!

Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang