Aisyah .31.

829 102 0
                                    

Bryan telah menceritakan semua masa lalunya kepada Aisyah dan Fion. Awalnya Aisyah sangat marah saat tahu masa lalu Bryan yang begitu kelam hanya karena Abi jarang ada di rumah.

"Abang ingin mencarinya?" tanya Aisyah sambil menatap mata Bryan dengan lekat.

"Iya, tapi bagaimana?" tanya Bryan balik saat memang dirinya ingin sekali mencari gadis berhijab maroon itu.

Sudah 4 tahun kejadian itu telah terjadi dan mungkin gadis itu telah melupakan dirinya, sedikit ada rasa putus asa untuk menemukan kembali gadis berhijab maroon itu.

"Bang, lhu pulang Sono!" usir Fion sambil mendorong pelan bahu Bryan.

"Luknut lhu, lama-lama gue pecat beneran lhu jadi adik ipar!" ketus Bryan kesal.

"Mending Abang pulang, hujan sudah reda dan Abi pasti khawatir jika Abang belum pulang," ucap Aisyah menengahi pertengkaran kecil Bryan dan Fion.

Fion langsung tertawa terbahak-bahak saat Aisyah membela dirinya, Bryan hanya bisa bersungut kesal karena Fion. Ada rasanya ingin sekali mengampar pria gila dihadapannya.

"Abang pulang, assalamualaikum!" ketus Bryan sambil berjalan menuju pintu keluar.

"Wa'laikumsalam," ucap Aisyah dan Fion serempak.

Bryan telah pulang, saat Aisyah sudah menutup pintu luar dan hujan mulai reda. Fion langsung mengendong Aisyah.

"Lepas, Fion!"

Rengekan Aisyah mulai terdengar di telinga Fion, sedangkan lelaki itu tertawa kecil melihat gadis bercadar yang terkenal dingin bisa merengek-rengek meminta untuk diturunkan.

"Tak akan, kuharap Adek siap sekarang!" bisik Fion sambil menaiki satu persatu tangga menuju kamar mereka.

Aisyah sangat malu mendengar bisikan Fion, berarti hari ini adalah hari dirinya benar-benar melepaskan masa gadisnya dan menjadi wanita seutuhnya.

_
_
_
_
_

Bryan berjalan dipinggir jalan dengan tatapan yang begitu kosong. Saat menceritakan masa lalu dirinya dan gadis berhijab maroon itu, membuat satu persatu kenangan mulai terekam lagi.

"Kenapa kenangan itu kembali?" tanya Bryan pelan.

Genangan air setelah hujan terlihat bahkan suara lalu lintas dan kendaraan terdengar olehnya. Berjalan kaki mungkin tidak begitu membosankan, malam yang indah serta bintang yang terang setelah hujan membuat suasana menjadi indah.

"Bagaimana cara ...."

"Maaf, gak sengaja kak!"

"Suara itu ...."

DEGH.

Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang