Pagi ini keluarga Aisyah dan Fion sarapan bersama di hotel ini, terlihat perbincangan hangat terus terdengar hingga obrolan kocak dari Fion.
"Aisyah, Mama mau cucu!" rengek Natelia sambil memegang tangan Aisyah.
"Umi setuju, jika ada suara bayi nanti akan ramai suasana," ucap Khadijah sambil juga memegang tangan Aisyah.
Aisyah yang bingung dengan permintaan kedua wanita dihadapannya langsung memerah pipinya, sedangkan Fion langsung memalingkan wajahnya padahal dirinya sedang menahan tawa.
"Ta--tapi ...."
"Tenang saja, nanti anak kami akan kembar suatu saat nanti."
"Hah!"
Bryan saat ini sungguh ingin memgampar adik iparnya, bahkan Aisyah sangat malu akan ucapan polos Fion yang begitu santai.
"Hahahaha, bad boy kok polos!" sindir seseorang dengan tawa yang begitu licik.
Fion dan Aisyah langsung menoleh siapa yang tertawa tapi terdengar familiar untuknya. Betapa terkejut Aisyah dan Fion saat tahu itu adalah Zean. Keluarga Aisyah dan Fion bingung siapa lelaki yang sedang menganggu acara makan pagi mereka.
"Kalian kenal?" tanya Bryan dingin saat melihat Fion menatap Zean tajam.
"Siapa yang gak kenal si pembinor!" sindir Fion sambil menatap tajam Zean.
Zean sangat ingin tertawa mendengar sindiran keras Fion, sedangkan Aisyah langsung menundukkan kepalanya karena perintah Fion. Tidak seharusnya Zean menganggu acara mereka.
"Mau apa lho?" tanya Fion geram sambil berdiri dihadapan Zean.
"Gue mau Aisyah!" bisik Zean pelan tepat ditelinga Fion.
Saat ini Fion sedang menahan emosinya, bahkan tangannya terkepal saking menahan amarah akan ucapan Zean.
Dengan cepat, Fion langsung menarik tangan Zean untuk menjauh dari keluarganya dan keluarga Aisyah. Dirinya tidak mau jika ada perkelahian di depan orang yang dirinya sayang yaitu Aisyah.
"Lepaskan, Bangs*t!"
BUGH!
Satu pukulan mendarat di perut Zean, setelah menjauh dari kerumunan keluarganya. Fion langsung memukul perut Zean hingga membuat lelaki itu meringis kesakitan.
"Gue gak akan melepaskan Aisyah!" bentak Fion sambil menunjuk Zean.
"Cih, lihat saja nanti. Gue akan membuat Aisyah membenci lho!" bentak Zean lebih keras.
BUGH!
Satu pukulan lagi mengenai pipi Zean, Fion terlihat sudah menahan amarah hingga meledak. Rahang yang mengeras melihat Zean langsung membuat dirinya makin ingin memukul lelaki itu.
"Fion, berhenti!" teriak Aisyah tiba-tiba tepat dihadapannya.
Fion yang mendengar teriakkan Aisyah langsung berhenti memegang kerah baju Zean. Dengan singgap Aisyah langsung memeluk Fion dengan erat sehingga Zean yang menatap itu langsung memalingkan wajahnya.
"Sudahlah, jangan begini lagi!"
Fion langsung mengelus hijab Aisyah, saat ini dirinya sadar bahwa Aisyah menangis. Fion tahu karena terlihat cadarnya basah karena air matanya.
CUP!
"Jangan menangis lagi!" bujuk Fion sambil mengecup kening Aisyah.
Zean yang merasa dirinya diabaikan langsung berdiri, Fion yang melihat itu langsung menarik Aisyah untuk berdiri dibelakangnya.
"Sekarang lho pergi!" ketus Fion dingin sambil menatap tajam kearah Zean.
"Ingat satu hal, gue akan datang untuk lho Aisyah!" bentak Zean dengan geram sambil melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)
Novela JuvenilAisyah Putri Syahwalani yang merupakan seorang muslimah yang taat sehingga bertemu dengan seorang Bad Boy yang kebetulan dia adalah seorang yang taat dalam Agama ya, yaitu Kristen. sungguh berbeda dengan Aisyah yang menganut agama Islam. perbedaan...