Aisyah .19.

1.1K 139 2
                                    

Pertemuan yang sudah dilakukan oleh Fion, telah mengubah menjadi kehangatan yang indah. Bahkan Zean tiba-tiba menghilang tanpa kabar membuat Fion bernafas lega.

Lamaran Aisyah telah terjadi dua hari yang lalu, yang di mana sosok Aisyah menginginkan mahar yang begitu sederhana yaitu satu surah Al-Baqarah untuknya.

"Gue bingung, lho kenapa mau mahar yang begitu sederhana?" tanya Fion yang sedang di belakang Aisyah.

"Mahar sederhana adalah impianku!" ketus Aisyah sambil terus berjalan menuju kelas.

Semua orang telah tahu hubungan antara Aisyah dan Fion, bahkan mahasiswa di sana mulai tidak membully Aisyah. Rosa yang juga menghilang serempak dengan Zean membuat semua orang bingung.

_
_
_
_
_

Hari ini merupakan hari yang indah untuk Fion, bahkan gugup dalam hati mulai berdebar kala hari di mana dirinya akan menghalalkan gadis bercadar kampus itu.

'Ya Allah, gugup sekali hati ini!' batin Fion sambil mondar-mandir.

Alden hanya bisa tersenyum kecil melihat putra semata wayangnya akan meminang gadis pilihannya, saat Aisyah ingin memperlihatkan wajahnya. Dengan cepat Fion menolak dan ingin melihatnya setelah kata sah terucap dari bibirnya.

"Pah, Fion gugup banget!" rengek Fion sambil memegang erat tangannya.

"Tenanglah, sebentar lagi. Ijab qobul akan dimulai," ucap Alden menenangkan Fion.

Fion sungguh gugup dengan proses hari ini, banyak rintangan yang telah dirinya lakukan. Dari dirinya mulai mengenal agama Islam dan Aisyah, dirinya sadar bahwa dirinya mulai menyukai tutur kata dingin Aisyah yang selalu menganggu pikirannya.

"Fion, silakan turun dan duduk di depan Abi!" perintah Bryan yang datang ke kamar tamu yang kebetulan ada Alden di sana.

Bryan terlihat tampan dengan setelan jas putih di hari pernikahan Aisyah, Fion yang juga terlihat tampan dengan pakaian putih senada dengan baju pengantin Aisyah. Kedua insan yang akan menyandang status sebagai suami istri akan terjadi hari ini.

Dengan langkah gugup, Fion turun dari tangga dan terlihat Gara yang tersenyum menatap dirinya, hafalan surah Al-Baqarah yang merupakan mahar yang diinginkan Aisyah terus membuat Fion makin gugup.

"Santai, hari ini adalah hari adikku akan menyandang status seorang Istri. Dan tolong berilah kesan yang indah jangan gugup!" bisik Bryan sambil menatap Fion untuk duduk.

Saat ini Gara dan Fion saling berhadapan bahkan terlihat keringat Fion mulai keluar dengan deras, Gara hanya bisa tersenyum dan langsung menjabat tangan Fion agar memulai Ijab qobul hari ini.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Gara pelan sambil mulai serius menatap Fion.

Semua orang menatap Fion dan Gara, bahkan Alden sedikit mengeluarkan air mata karena sebentar lagi putranya bukan miliknya sendiri lagi.

"Saya nikahkan, Al-Fiondra bin Alden Ondra dengan Asiyah Putri Syahwalani binti Gara Syahputra. Dengan mas kawin satu surah Al-Baqarah dibayar tunai!"

"Saya terima nikahnya Aisyah Putri Syahwalani binti Gara Syahputra dengan mas kawin satu surah Al-Baqarah, dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!"

Teriakan para tamu undangan bahkan dua keluarga besar Aisyah dan Fion ikut terharu dengan pernikahan ini. Fion bahkan tidak menyangka kalo dirinya telah menikahi wanita bidadari surga yaitu Aisyah.

Saat semua sibuk akan Ijab qobul yang berhasil, Aisyah turun dengan Natelia dan Khadijah. Terlihat Aisyah begitu cantik dengan pakaian putih dengan cadar yang terlihat bersih dan berkilau. Fion bahkan menganga lebar melihat Aisyah.

'Gini aja udah cantik, apalagi gue lihat wajahnya!' batin Fion.

Cinta Terhalang Keyakinan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang