STM : Fakta Baru

475 41 4
                                    



Malam ini Dika dan Medong sedang berada di sebuah tempat yaitu tempat acara bela diri ilegal. Ilegal disini adalah tidak di ketahui oleh umum dan barang siapa yang menang akan mendapatkan uang yang cukup banyak.

Alasan mereka datang ke tempat ini karena dari hasil penyelidikan Indra dan Juned siang tadi, Sabian sering berkunjung dan mengikuti acara bela diri di tempat tersebut.

"Nggak nyangka gue si Sabian main di tempat kaya gini." Ucap Medong sembari membetulkan kaca mata hitam yang ia pakai.

Dika mengeratkan kedua tangan nya di saku hoodie. "Yaudah ayo masuk." Ajak Dika membenarkan topi nya.

Sesampai nya di dalam, mereka di suguhkan sebuah tempat seperti ring tinju yang berada di pusat ruangan itu dan ada 2 orang yang sedang bertarung. Beberapa orang di sana menonton dan yang duduk santai sembari merokok.

"Tuh si Sabian, Dik. Kaya nya dia abis ini." Ucap Medong mengarahkan dagu nya ke arah yang di maksud.

Dika melirik ke arah yang di maksud Medong dan benar terlihat di sana Sabian sedang berbicara dengan teman-teman nya yang kala itu ikut dalam permainan licik nya.

"Lo fotoin." Titah Dika yang di laksanakan oleh Medong.

"Kita nggak bakal lama kan Dik?" Tanya Medong sembari melihat sekitar.

"Engga. Setelah si Sabian mulai, nanti lo foto lagi abis itu balik." Ucap Dika.

"Oke, gue ngeri ada yang liat terus curigain kita." Ucap Medong.

"Nggak bakal, aman."


***




Beberapa menit yang lalu Tsania baru saja selesai chating-an dengan Sabian. Katanya dia pamit dulu karena ada urusan. Mengenai lebam yang di dapatkan nya dari tonjokan Dika pun sudah sembuh.

Ketika baru saja menekan tombol power ponsel untuk mematikan nya, terdapat pesan dari seseorang. Orang tersebut mengirimkan sebuah foto dimana Sabian sedang berada di sebuah tempat yang cukup ramai dengan jepretan ketika diri nya berada di atas semacam ring tinju sedang memukul lawan nya.

Tsania lantas amat sangat kaget melihat foto itu.

Baru saja foto itu di lihat beberapa detik, orang yang mengirimkan nya menarik kembali pesan foto itu.

+62897233454xx

Pesan telah di hapus

Maaf salah kirim.


Karena Tsania tidak mau banyak pikiran, ia pun menghubungi nomer tersebut. Panggilan nya tak kunjung di terima, lalu ia coba kembali menelpon dan di nada sambung ketiga di angkat.

"Halo, lo siapa? Kenapa kirim foto itu terus lo tarik lagi?"

"Maaf gue salah kirim."

"Kenapa lo punya nomer gue? Jawab gue, lo siapa?

"Untuk sekarang gue nggak bisa ngasih tau siapa gue ke lo. Tapi gue cuma mau ngasih tau satu hal sama lo kalo Sabian nggak sebaik yang lo liat dan lo kira."

Panggilan telpon di putuskan oleh orang itu, kemudian Tsania memandang kosong tembok kamar nya. Lantas pikiran itu kembali menghantui nya. Beberapa asumsi yang pernah di sampaikan kepada nya berputar di otak seperti kaset rusak.

"Dika nggak bakal mukul kalo nggak di pukul duluan Tsan."

"Dika mukul mungkin punya alasan nya."

STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang