Setelah Dika mengatakan hal tersebut Tsania tiba-tiba kebelet, jadi ia pamit untuk ke toilet.
Aminah pun memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Dika yang baru saja sadar dan dokter mengatakan bahwa keadaan nya mulai membaik.
Zainal pulang, untuk mengajak Aldo ke rumah sakit sebab Dika sudah sadar. Kata nya kalau sudah sadar adik nya itu ingin menjenguk Kakak nya.
Aminah kembali duduk di sofa, kemudian Dianty pun pamit keluar setelah mengucapkan lekas sembuh untuk Dika.
Ketika keluar Dianty mendapati kedua sahabat nya itu asyik mengobrol dengan dua teman Dika.
Agis dan Nindy pun menyadari kehadiran Dianty, lantas mereka langsung berhenti mengobrol.
"Kalian kalo mau gantian masuk gih, Dika nya juga udah sadar." Ucap Dianty pada Agis dan Nindy.
Medong dan Indra hanya diam saja menyimak.
"Tsania mana?" Tanya Agis.
Nindy menggeplak paha Agis. "Tadi kan dia keluar, kebelet kali." Ucap Nindy.
"Yeu biasa dong kan gue kaga ngeh Ninday," Balas Agis sewot.
"Udah, udah gausah ribut. Atau kalian aja mau masuk, jenguk Dika?" Ucap Dianty kemudian pandangan beralih kepada Medong dan Indra.
"Gampang ko kita mah, nanti aja. Ini lo berdua aja tu masuk." Ucap Indra yang nampak nya makin akrab dengan Agis dan Nindy.
"Yaudah kalo gitu gue mau nyusulin Tsania, kalian masuk aja." Ujar Dianty kemudian melangkah menuju toilet.
Saat Dianty sampai di dalam toilet, Tsania sedang mencuci tangan nya.
"Lo nyusulin gue ya?" Tebak Tsania.
"Engga, gue juga kebelet." Ucap Dianty kemudian masuk ke salah satu bilik toilet.
"Lo udah kasih tau Agis sama Nindy?" Tanya Tsania sembari merapikan kerudung nya.
"Bentar, nanti aja ngobrol nya." Ucap Dianty.
"Gue bener-bener nge-blank Di, shock banget abis nya dia baru sadar tiba-tiba bilang gitu ke gue." Cerocos Tsania yang di balas deheman oleh Dianty.
Kemudian Dianty pun keluar dari bilik dan mencuci tangan nya.
"Gue belum ngasih tau sama mereka, masa gue yang bilang." Ucap Dianty menadahkan tangan nya dibawah pengering.
"Agis sih yang paling heboh nanti..."
"Terus lo gimana? Maksud nya perasaan lo gitu ke Dika." Tanya Dianty.
"Nggak tau gue Di. Tapi kalo di tanya nyaman apa nggak, gue nyaman." Jawab Tsania.
"Apa lo nggak mau pacaran?" Tsania sontak menoleh ke arah Dianty. "Gue kan nggak di bolehin pacaran sama Ummi apalagi Abi."
"Terus Dika nggak lo kasih kepastian?" Tanya Dianty yang saat ini menjadi bawel.
"Masih gue pikirin gimana jawab nya kalo nanti dia nanya soal itu."
***
Agis dan Nindy masuk ke dalam ruangan Dika, disambut Aminah dengan baik lalu mempersilahkan untuk melihat keadaan Dika.
"Dika, cepet sembuh ya." Ucap Agis.
"Sabian emang kurang ajar, biar nanti gue kasih tau ke orang tua nya."
"Udah nggak usah Gis." Ucap Dika pelan.
"Dia udah keterlaluan Dika, biarin ntar gue aduin ke orang tua nya." Dika hanya menggeleng-gelengkan kepala nya, pasrah deh terserah Agis.
KAMU SEDANG MEMBACA
STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.
Teen Fiction[Tolong follow dulu sebelum membaca] Kisah ini berawal dari Insta-Eh! Wattpad. Seorang gadis yang baru saja pulang sekolah lengkap dengan kerudung putih segiempat yang melekat di kepala nya tanpa sengaja di tabrak seorang cowok dengan penampilan ura...