STM : Rencana Tawuran

2.6K 130 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













STM Kurnia.


Sekolah yang isinya cowok cowok berandalan tanpa kecuali. Musuh nya banyak, hampir semua sekolah di Bogor jadi lawan nya. Tampang-tampang kriminal, tidak sedikit dari mereka yang memiliki codet di bagian wajah. Solidaritas anak STM sangat tinggi, 1 orang yang di hina, 1 sekolah yang membela. Harga diri katanya.



Saat ini Dika dan ketiga buntut nya sedang berada di Warung depan sekolah asyik ngopi dan merokok padahal bel sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu. Tidak ada peraturan yang begitu kuat di sekolah nya sebab selagi tidak berbuat fatal siswa disana masih bisa di tolerir. Mengenai tawuran, pihak sekolah mengetahui hal tersebut hanya saja para siswa bebal dan tutup telinga dengan segala perkataan para guru.


"Target selanjutnya dimana Dik?" Tanya Juned.


Dika mengepulkan asap rokoknya. "SMK Insani."


"Yang bilang sekolah kita sampah, isinya manusia ga berotak." Timpal Medong yang selanjutnya menyesap kopi hitam nya.

"Anj*ng serius Dong?" Ucap Juned tidak percaya.

"Iya Kirdun."

"Kampret lo."


"Dra, kasih tau di grup pulang sekolah kumpul di basecamp." Titah Dika pada Indra yang sedari tadi memainkan ponsel nya. Lalu Indra pun merespon dengan menganggukkan kepalanya.





Setelah kopi dan rokoknya habis Dika pun beranjak dari kursi panjang itu dan menyampirkan tas selempang nya yang sedikit lusuh. Lalu di ikuti oleh Juned, Medong dan Indra.


⚔⚔⚔





Sebagai anak STM, Dika adalah cowok berandalan yang memiliki sedikit kelebihan dengan ketampanan wajahnya yang lebih unggul di banding yang lainnya.

Sejak dari SMP Dika sudah sering ikut serta dalam tawuran. Menaiki truk sebagai transportasi menuju sekolah yang akan ia serang. Dan untungnya hingga detik ini ia tidak pernah terkena luka yang begitu parah. Hanya luka di pelipis yang pernah ia dapat.


Dika dan ketiga sohibnya itu masuk ke dalam kelas dan ternyata belum ada guru yang datang meskipun mereka sudah terlambat masuk.


"Dong! Bagi hotspot lah." Ucap Juned yang tidak dihiraukan oleh Medong yang sedang mendengarkan musik pakai earphone.


"Dong!" Panggil Juned lagi.

Medong menoleh ke arahnya. "Paan?"



STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang