Kepanikan Tsania pun telah reda kala ia memutuskan untuk membawa pulang cowok tersebut. Mengenai resikonya nanti sudah ia pikirkan matang-matang. Ia memesan mobil online untuk pulang.
Setelah di bantu oleh supir untuk memapah cowok yang masih tak sadarkan diri itu ke sofa yang berada di teras rumah nya, ia pun berterima kasih pada supir tersebut lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil P3K.
Dirumah nya tidak ada siapa siapa. Ummi nya berada di butik, Abi nya jaga toko, Kakaknya yang bernama Husen juga sedang kuliah.
Lalu Tsania pun keluar dengan seragam sekolah yang sudah ia ganti dengan baju rumahan nya dengan kotak P3K di genggaman nya. Ia pun mulai membersihkan luka yang ada di dahi cowok tersebut yang ia tidak ketahui namanya. Sebab cowok tersebut tidak memakai badge nama.
Sentuhan terakhir, Tsania menempelkan kapas yang sudah diberi betadine pada dahi cowok tersebut dan kemudian menempelkan plester luka di atas nya.
Setelah selesai Tsania pun tak sengaja melihat badge sekolah cowok tersebut yang bertuliskan STM Kurnia.
Kemudian ia ingat perkataan Agis saat di kantin bahwa STM Kurnia adalah sekolah yang memiliki anak murid yang sering melakukan tawuran dan selalu menjadi perbincangan orang. Yang aneh nya Tsania tidak mengetahui hal tersebut sama sekali. Mungkin karena letak rumah nya yang berada di ujung, jadi mengenai hal tersebut ia tidak tau.
Tsania masih was-was karena cowok tersebut tak kunjung sadarkan diri. Ia pun berinisiatif mengoleskan minyak kayu putih di hidung cowok tersebut, berharap agar cepat sadar.
Ternyata berhasil!
Cowok itu pun tampak mengerejapkan mata nya kemudian menatap bingung pada langit-langit rumah Tsania. Lalu kepala nya menoleh pada Tsania yang duduk di bangku terpisah dan menghadap nya.
"Karena lo udah sadar, sekarang lo boleh pulang." Ucap Tsania datar walaupun sebenarnya dalam hati ia takut karena cowok itu tampang kriminal. Tapi..., ganteng.
Astagfirullah! Mikir apasih Tsan!
Cowok itu malah kembali memejamkan matanya.
"Eh! Ko merem lagi! Bangun nggak lo!"
"Nama gue Mahardika. Gue minta 5 menit aja buat tidur, kepala gue pusing--Eh apaan nih?" Ucap Dika yang tak sengaja memegang dahi nya yang tertempel kapas dan plester luka.
Tsania berdecak. "Gue yang obatin. Makanya sekarang juga lo pulang keburu Ummi gue pulang ke rumah."
Dika menahan senyum nya. "Oke kalo gitu gue pulang nggak jadi numpang tidur. Nama lo siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.
Teen Fiction[Tolong follow dulu sebelum membaca] Kisah ini berawal dari Insta-Eh! Wattpad. Seorang gadis yang baru saja pulang sekolah lengkap dengan kerudung putih segiempat yang melekat di kepala nya tanpa sengaja di tabrak seorang cowok dengan penampilan ura...