STM : Percaya

456 49 5
                                    






"Gimana udah selesai semua?" Indra mengangguk.

"Udah Dik, semua data nya udah gue kumpulin di folder ini. Nanti tinggal lo tunjukin aja ke Tsania. Gue harap dia percaya kali ini." Ucap nya.

"Yaudah kalo gitu gue balik dulu, makasih ya Dra." Ucap Dika.

"Iya siap, santai aja Dik. Kabarin gue kalo lo berhasil ya."

Dika mengangguk. "Siap."








***

Dika
Ra, bisa ketemu?

Tsania yang kebetulan baru saja rebahan di kasur nya setelah ketiga sahabat nya pulang main pun lantas menjadi duduk.

Tsania
Engga bisa.

Dika
Tolong Ra, ini penting. gue nggak mau lo salah paham keterusan.

Tsania.
Satu jam ngga lebih.

Dika
Ketemu di taman deket rumah lo.

Setelah Dika mengirimkan pesan tersebut, Tsania lantas bersiap-siap dan membenarkan kerudung instan nya lalu keluar dari rumah dengan berjalan kaki menuju taman.

Tsania sampai duluan di taman, di sana ada beberapa anak kecil yang sedang main masak-masakan.

Selang beberapa menit Dika juga sampai lalu menghampiri Tsania yang duduk di bawah pohon rindang.

Suasana nya sedikit canggung sebab mereka hampir tiga minggu tidak bertemu.

Dika memilih langsung duduk di samping Tsania kemudian memangku laptop yang ia bawa.

"Sampe bawa laptop?" Tanya Tsania karena heran.

Dika mengangguk. "Semua data nya ada disini." Jawab nya kemudian menyalakan tombol power pada laptop.

"Kenapa lo sampe segitu nya nggak suka sama Sabian?" Tanya Tsania di kala Dika sedang mencari file nya.

"Kaya nya nggak perlu gue jawab Ra. Gue harap setelah lo liat semua nya lo bisa pikirin baik-baik." Ucap Dika kemudian menyerahkan laptop nya pada Tsania yang di terima oleh nya.

Disana sudah terangkum data dan fakta tentang Sabian yang sudah selengkap-lengkap nya.

Pertama-tama Tsania membaca biodata singkat Sabian setelah itu mengklik video yang ada di sana.

"Ini video asli?" Tanya Tsania mengarahkan laptop nya yang menampilkan Sabian yang sedang memukul seseorang dengan brutal.

"Iya itu asli tanpa rekayasa, gue sama Juned dateng langsung ke tempat nya." Jawab Dika dengan nada yakin.

"Ini emang tempat apa?" Tanya Tsania lagi. "Itu tempat acara bela diri ilegal, Ra." Ucap Dika yang membuat nya tersentak.

Kemudian layar laptop berubah ke video selanjut nya dimana terlihat di video itu Sabian sedang mengikuti balap liar setelah itu keluar dari sebuah toilet dengan pakaian koko dan sarung.

"Loh, ko ini..?" Tsania mengerutkan dahi nya heran. Dika melirik ke layar laptop. "Iya itu dia ikut balap liar tapi setelah itu pake koko sama sarung. Gue juga ngga tau itu setelah kajian ikut balap liar atau emang dari rumah pamit mau kajian padahal balap liar."

STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang