Tsania beruntung tidak kesiangan sebab hari ini hari pertama pendalaman materi dengan tiga pelajaran yang akan di bahas dari semester satu sampai semester enam dan pendalaman materi pertama dimulai dengan pelajaran Sosiologi.
"Tsan lo kurang tidur ya?" Tanya Dianty pada Tsania.
Tsania yang sedang mengeluarkan alat tulis dan binder lantas menoleh pada Dianty. "Emang keliatan?" Ucapnya meraba bagian bawah mata nya.
"Engga terlalu sih, cuma dari mata lo aja yang keliatan sedikit sayu." Jelas Dianty.
"Gue emang cuma tidur tiga jam Di, jam dua pagi gue baru bisa tidur. " Jawab Tsania.
"Tumbenan lo tidur larut banget, kalo gue udah mimpi sampe Arab kaya nya tuh." Tsania terkekeh.
"Ngga apa apa ko Di, kepikiran PM gue kayanya."
Dianty pun tersenyum. "Se-excited itu ya lo."
Tsania tertawa kecil. "Mungkin, oiya Agis sama Nindy kemana?"
"Agis sih tadi ke kantin sama Acong terus Nindy kaya nya masih di perjalanan."
Tsania pun ber-oh ria. "Pulang PM lo mau kemana?" tanya Dianty. "Nggak kemana-mana."
"Mau ikut gue nggak Tsan?" Pinta Dianty. "Kemana?"
"Ke Panti Asuhan Cemerlang, kebetulan ada acara dan Bunda juga ada disana."
Tsania tampak berpikir sebentar. "Nindy, Agis nggak lo ajak?"
"Mereka nggak bisa ikut ada urusan masing-masing, pas malem gue udah chat mereka." Jelasnya.
"Yaudah deh kalo gitu gue ikut." Ucap Tsania pada akhirnya.
💫💫💫
Sesampai nya mereka di Panti Asuhan Cemerlang. Tsania dan Dianty langsung disambut oleh pemilik panti seorang perempuan paruh baya yang bernama Inayah. Tsania nampak sedikit takjub karena Ibu Inayah selain berkerudung panjang tapi juga bercadar. Masya allah!
"Buna ini Tsania, sahabat Nina." Ucap Dianty memperkenalkan Tsania pada Inayah.
"Masya allah.. cantik sekali kamu Nak, saya Inayah. Anak-anak disini biasa panggil saya Buna, termasuk Nina." Ucap nya dengan sangat ramah.
"Terima kasih banyak Buna, Buna juga cantik." balas nya tersenyum.
"Yaudah kalo begitu kalian masuk aja ke dalam ya, disana juga ada Bunda nya Nina sama anak-anak." Titah Inayah yang kemudian dilaksanakan oleh mereka.
Kemudian setelah masuk ke dalam ruang tengah yang lumayan luas, Tsania disuguhkan pemandangan anak-anak kecil mulai dari yang fokus menggambar sampai yang lari-larian tak kenal lelah.
Disana ada Shofia yang sedang menata kue dan beberapa buah di atas piring di bantu oleh beberapa pengurus disana.
"Bundaa!" Panggil Dianty.
Shofia pun menoleh."Eh kamu ajak Tsania, Nin." Dianty mengangguk.
Tsania pun salim kepada Shofia dan pengurus panti. "Iya Bun, Dianty yang ajak."
"Sebener nya sih bisa lebih rame lagi Bun, kalo Nindy sama Agis ikut cuma mereka ada urusan jadi cuma aku sama Tsania aja deh."
"Iya nggak apa apa ko, kalian duduk aja dulu ya." Titah Shofia.
"Nggak ada yang bisa aku bantuin gitu Bun?" Tanya Tsania begitu pula Dianty yang menatap menunggu jawaban Bunda nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.
Fiksi Remaja[Tolong follow dulu sebelum membaca] Kisah ini berawal dari Insta-Eh! Wattpad. Seorang gadis yang baru saja pulang sekolah lengkap dengan kerudung putih segiempat yang melekat di kepala nya tanpa sengaja di tabrak seorang cowok dengan penampilan ura...