Tsania sangat kaget saat semalam mendapati kiriman video dari nomor yang tidak di kenal karena isi dari video itu adalah Dika yang sedang memukuli Sabian dengan brutal. Video itu pun tidak ia kirim ke Dika saja tapi ia kirim ke grup nya bersama ketiga sahabat nya.
Respon mereka beragam. Agis berpendapat bahwa Dika memang tidak suka dengan Sabian jadi memukuli nya. Menurut Nindy, dia tidak percaya kalau Dika sampai melakukan hal itu. Lalu menurut Dianty ia juga sama seperti Nindy dan pasti Dika melakukan itu ada alasan nya.
Tsania jadi bingung harus percaya dengan pendapat yang mana karena hal tersebut sangat membuat diri nya kaget dan ia tidak suka dengan cowok yang suka berkelahi.
"Tsan." Tsania tersadar dari lamunan nya lalu menoleh ke samping dan mendapati Dianty yang duduk di sebelah nya dengan membawa roti sandwich dan susu stroberi.
"Nih buat lo." Ucap Dianty memberikan roti dan susu nya kepada Tsania.
Tsania menaikkan sebelah alis nya. "Kenapa lo ngasih gue ini?" Tanya Tsania.
"Ya gue mau ngasih ke lo, tadi gue beli ke kantin." Jawab Dianty lalu meletakkan roti dan susu yang tak kunjung Tsania terima ia taruh di atas meja nya.
"Iya gue jujur, gue beliin susu sama roti karena Ummi lo chat gue katanya lo tadi nggak sarapan dulu." Lanjut Dianty pada akhirnya tidak bisa menutupi kebohongan nya.
Lantas Tsania menghela napas kasar. "Makasih ya Di, nanti gue makan ko."
"Tsan." Tsania kembali menoleh ke arah Dianty.
"Kenapa? Cerita sama gue, jangan di rasain sendiri."
"Gue gapapa Di, gue cuma bingung harus percaya sama siapa. Satu sisi gue kasian sama Sabian terus satu sisi gue nggak nyangka kalo Dika kaya gitu." Ucap Tsania mengubah posisi duduk nya menghadap Dianty.
"Mau gimana pun lo harus dengerin penjelasan nya Dika, Tsan. Terus kata lo Sabian udah jelasin ke lo, dia jelasin gimana?"
"Buat ketemu dia pun gue males Di, nggak tau kenapa. Sabian bilang dia di hadang sama Dika terus ya gitu Dika mukulin Sabian padahal dia nggak tahu salah dia apa."
"Gue ngerasa ada yang janggal Tsan, lo bilang mereka ketemu pun baru sekali kan yang ada lo nya juga. Terus tiba-tiba Dika hadang dia terus mukulin kan kayak ya masa bisa gitu?" Ucap Dianty.
Tsania memijat pelipis nya. "Justru itu Di, rasa nya tuh masih blur. Gue nggak bisa mikir yang jernih, poin nya gue nggak suka cowok suka berantem dan cowok itu Dika."
Dianty mengusap bahu Tsania. "Kalo emang dengan cara ngehindar dari Dika buat lo tenang yaudah gapapa. Yang terpenting lo fokus ke tugas-tugas dan yang lain nya."
"Iya Di, makasih banyak ya." Ucap Tsania tersenyum.
Dianty menganggukkan kepala nya. "Iya sama sama, nah gitu senyum kan cantik."
Tsania tertawa. "Lo juga cantik Di, oiya Nindy sama Agis kemana?"
"Lagi di kelas sebelah beli makanan nya si Fajira yang viral kata nya." Ucap Dianty.
"Emang dasar dua anak itu ya." Ucap Tsania.
***
"Asli kalo kaya gini cara nya minta gue bikin bonyok itu anak." Ucap Juned di pagi hari tapi sudah emosi.
"Tenang Dik, SMK Pusaka mah di tiup juga kelar. Jadi anak nantangin banget." Timpal Medong.
Pagi ini mereka sedang berada di warkop depan sekolahan nya. Dika menceritakan kejadian saat diri nya disenggol hingga masuk ke dalam permainan licik Sabian.
KAMU SEDANG MEMBACA
STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.
Roman pour Adolescents[Tolong follow dulu sebelum membaca] Kisah ini berawal dari Insta-Eh! Wattpad. Seorang gadis yang baru saja pulang sekolah lengkap dengan kerudung putih segiempat yang melekat di kepala nya tanpa sengaja di tabrak seorang cowok dengan penampilan ura...