Di Minggu yang cerah ini tepat pukul 10 pagi Husen sudah rapi dan wangi dengan kemeja biru kotak kotak dan celana jeans. Bersiap untuk mengajak baikan dan minta maaf kepada Tsania.
Husen mengetuk pintu kamar Tsania. "Ra?"
Tsania yang baru selesai membereskan kamar lantas menoleh ke arah pintu tanpa niat membuka nya. "Apa?"
"Kakak mau ngajakin kamu ke Botani, udah 3 hari kamu diemin Kakak." Ucap Husen di depan pintu kamar Tsania.
Tsania tampak menimbang. Benar juga sudah 3 hari ia tidak tegur sapa dengan Kakak nya. "Tapi aku belum mandi."
"Yaudah mandi dulu, Kakak tungguin." Ucap Husen kemudian mendapati Tsania kali ini membuka pintu kamar nya.
"Kakak mau aku maafin kan?" Lantas Husen mengangguk. "Iya Ra kalo bukan karena itu juga Kakak males bangun pagi."
Tsania lantas berkacak pinggang. "Jadi Kakak ikhlas nggak nih ngajakin nya?!"
Husen kelabakan. "Iya iya Kakak ikhlas ko, udah sana cepet mandi."
"Beliin aku pashmina sama gamis sama novel sama---"
"Iya iya, udah sana mandi ah." Ucap Husen mendorong Tsania untuk menuju kamar mandi.
"Oke, asik langsung aku maafin Kak!" Ucap Tsania sedikit teriak karena ia sudah berada di dalam kamar mandi.
***
Husen dan Tsania pun sudah sampai di Mall Botani Square.
"Tiket parkir nya simpen." Ucap Husen memperingati Tsania.
"Iya, Kak. Tuh udah." Ucap Tsania memasukkan tiketnya ke dalam sling bag nya.
"Yaudah hayu masuk." Ajak Husen yang dituruti Tsania.
"Nanti cari novel dulu ya Kak." Ucap Tsania saat mereka berjalan masuk ke dalam Mall.
"Iya, emang ada yang lagi kamu pengen beli?" Tanya Husen.
"Ada Kak, 3 novel dan mereka barengan gitu terbit nya." Mendengar ucapan Tsania barusan, Husen lantas meneguk ludah. Satu novel saja mungkin sudah hampir seratus ribu di kali tiga sudah tiga ratus ribu sedangkan Husen hanya membawa tujuh ratus ribu itupun sisa uang bulanan nya.
"Jangan kaget gitu Kak. Aku bercanda ko cuma satu novel nya yang mau aku beli." Ucap Tsania yang membuat Husen refleks mencubit lengan adik nya itu.
Tsania tertawa. "Nggak sakit." Ucap nya lalu memeletkan lidah.
Kemudian mereka pun sampai di Gramedia, di hari weekend memang Mall pasti ramai terlebih seperti tempat makan nya, bioskop, toko baju dan toko buku.
"Kak, aku ke sebelah sini ya." Ucap Tsania yang diangguki oleh Husen. Sedangkan Husen melihat-lihat buku tentang Rasul.
Tak butuh waktu yang lama bagi Tsania untuk mencari novel incaran nya. Begitu masuk ke bagian rak novel teen fiction Tsania sudah mendapati novel dengan cover berwarna hitam itu.
Setelah mendapatkan novel nya, Tsania mencari Husen untuk membayarkan nya.
Tapi belum sempat menemui Kakak nya itu, ada dua teteh-teteh yang bisik-bisik sembari menunjuk Husen yang sedang serius membaca buku yang sudah tidak di kemas dengan bungkus nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.
Fiksi Remaja[Tolong follow dulu sebelum membaca] Kisah ini berawal dari Insta-Eh! Wattpad. Seorang gadis yang baru saja pulang sekolah lengkap dengan kerudung putih segiempat yang melekat di kepala nya tanpa sengaja di tabrak seorang cowok dengan penampilan ura...