STM : Mencoba Mendekat

664 43 2
                                    

Tsania baru saja sampai di sekolah nya, dengan mengendarai motor scoopy miliknya yang berwarna abu-abu. Kemudian setelah melepaskan kaitan helm di kepala nya ia pun melangkah menuju kelas nya.

Hari ini Pendalam Materi akan di lakukan setelah pulang sekolah nanti, dengan jadwal mata pelajaran Bahasa Inggris dan Sejarah. Tsania sebelum nya sudah mempelajari materi-materi nya semalam, dan sudah mencatat apa yang ia tidak mengerti untuk di tanyakan nanti saat Pendalaman Materi.

Setelah sampai di kelas, di meja nya sudah berkumpul Dianty, Agis dan Nindy yang sedang sarapan bersama sembari diselingi obrolan santai.

"Pagii Tsan! Sarapan nih." Ujar Agis saat Tsania sudah berada di dekat mereka.

Tsania pun tersenyum dengan sapaan Agis. "Udah tadi di rumah."

"Tumben beli naskun Nin? Biasanya lo beli ketoprak." Lanjut Tsania melihat Nindy sarapan dengan nasi kuning.

Sebelum menjawab Nindy menelan nasi nya terlebih dahulu. "Iya gue udah lama nggak beli naskun langganan gue Tsan, kebetulan pas berangkat tiba-tiba kepengen yaudah deh beli. Tapi tadi pas beli ketemu anak STM gue."

Dianty yang sedang minum lantas melirik pada Nindy. Begitupun Tsania dan Agis yang tiba-tiba jadi kepo.

"Pasti temen nya Dika tuh." Celetuk Agis.

"Siapa tau bukan Gis, kan di Bogor yang luas ini STM banyak." Ucap Dianty.

"Tapi Di, yang sering lalu lalang di daerah Jalan Kyai Haji Umar itu tu anak STM Kurnia."

Dianty lantas hanya mengangguk-anggukan kepala nya mendengar jawaban Agis.

"Apal banget ya lo sampe ke jalan-jalan nya juga." Ujar Tsania tidak percaya.

"Kebetulan aja Tsan." Ucap Agis kemudian nyengir.

"Eh, Tsan gue tuh kadang suka bingung gitu ya sama anak kelas. Mereka tuh kadang rame dan kadang diem dan diem nya diem banget." Ucap Nindy tiba tiba random.

"Sebenernya mereka juga nggak yang pendiem banget Nin, mereka berisik sama yang se-server sama mereka. Dan kalo ibaratnya salah satu dari mereka gabung sama kita bisa aja jadi dieman anaknya begitu pun kita sebaliknya."

"Intinya mereka keliatan nya introvert, padahal kalo asli nya mungkin sama berisik nya juga. Gue juga baru merhatiin minggu-minggu ini." Lanjut Tsania.

"Oh oke ngerti gue sekarang Tsan." Ucap Nindy paham.

"Tumbenan banget lo random Nin?" Tanya Agis.

"Iya gue cuma tiba-tiba kepikiran aja gitu, Gis."

Ponsel Tsania berbunyi, terdapat panggilan masuk dari Dika namun baru saja ia akan mengangkat panggilan sudah di akhiri. Selang beberapa menit terdapat pesan masuk dari Dika.

Dika
Maaf Ra, tadi temen gue yang telpon. Maaf lagi, tadi temen gue ketemu temen lo kata nya pas beli nasi kuning.

Tsania
Maksud nya ketemu Nindy?

Dika
Iya mungkin maksud temen gue, dia.

Tsania
Terus kenapa, Dik?

Dika
Udah si Ra gitu aja, hehe.

Tsania
Mmm oke kalo gitu.

Dika
Makasih Ra.

Tsania
Sama sama Dik.

STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang