Sabian baru saja sampai di rumah, sehabis dari base camp bersama anak-anak geng Stranger. Ia merebahkan tubuh nya di atas kasur milik nya.
Pikiran nya mengingat kembali saat mengetahui Tsania lebih memilih pulang dengan anak STM Kurnia yang bernama Dika itu di banding pula dengan nya. Sebab saat itu Sabian meninggalkan latihan bela diri nya demi menjemput Tsania.
Ide licik tiba-tiba muncul di pikiran nya. Karena ia tidak bisa diam saja ketika mengetahui apa yang ingin ia miliki direbut oleh orang lain.
Sabian pun menelpon Leo, sahabat sekaligus orang yang selalu bisa ia andalkan.
"Lo dimana?"
"Ngopi biasa."
"Gue punya rencana."
"Apaan?"
"Nanti sore ketemu di base camp."
"Oke."
Panggilan pun Sabian putuskan. Terbitlah senyum iblis dari bibir Sabian.
"Setelah ini gue yakin Tsania bakal benci sama lo."
***
"Dika! Kadieu heula sakedap ( Kesini dulu sebentar)." Titah Aminah yang sedang ada di ruang tamu.
Dika yang berada di teras lantas masuk ke dalam rumah. "Kunaon(kenapa) Ma?"
Aminah menyodorkan ponsel nya pada Dika. "Ieu Emak keur nempo youtube muter wae, kuota na seep nya? (Ini Ibu lagi liat youtube muter terus, kuota nya abis ya?)."
Lantas Dika pun mengambil ponsel Ibu nya dan mengecek nya. "Heueuh seep Ma. (Iya abis.)."
"Pangbelikeun atuh Emak, yeuh acis na.(Beliin atuh Ibu, nih uang nya.)" Pinta Aminah kemudian memberikan satu lembar uang seratus ribu.
Dika pun menerima uang itu dan pergi untuk membelikan kuota Ibu nya.
Setelah selesai mengisi kuota untuk Ibu nya, di perjalanan menuju pulang Dika merasa ada yang mengikuti nya. Ia pun melirik melalui kaca spion dan memang benar, dua motor mengikuti nya. Dika pun memilih tidak jadi pulang dan membelokkan motornya ke arah base camp.
Jalanan menuju base camp pun tak selebar jalan raya dan dua motor itu tetap mengikuti nya.
Ketika sebentar lagi akan sampai, salah satu motor yang mengikuti nya menyamakan posisi nya dengan Dika dan tanpa waktu lama orang yang mengemudi motor itu menyenggol motor Dika. Karena serangan tiba-tiba itu, Dika tidak bisa menahan dan alhasil jatuh.
Sikut nya lecet dan kaki nya sedikit terasa kembali sakit nya.
Dua motor tadi yang mengikuti nya berhenti, dan salah satu nya menghampiri Dika yang masih terduduk di tanah.
"Gimana? Enak?" Dika mendongakkan kepala nya untuk melihat orang yang menghampiri nya.
Sabian tersenyum remeh lalu berjongkok di hadapan Dika. "Iya, gue yang nyenggol elo tadi. Gitu aja lemah lo, katanya panglima tawuran tapi kaya kerupuk kena air."
"Bacot! Terus lo apa hah?! Orang brengsek yang berlindung di balik sikap so alim dan sering kajian nyata nya elo suka balap liar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.
Novela Juvenil[Tolong follow dulu sebelum membaca] Kisah ini berawal dari Insta-Eh! Wattpad. Seorang gadis yang baru saja pulang sekolah lengkap dengan kerudung putih segiempat yang melekat di kepala nya tanpa sengaja di tabrak seorang cowok dengan penampilan ura...