STM : Lari dan Pingsan.

1.9K 121 7
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mengenai rencana tawuran yang sudah disusun dengan rapi oleh anak SEKUY saat itu berjalan dengan lancar hingga detik ini, mereka sekarang masih berada di sekolah dan tinggal beberapa menit lagi bel pulang sekolah berbunyi.

Dika yang sedang fokus menulis di ganggu oleh Juned yang menyikut lengan nya. Ia pun menoleh. "Apaan?"

"Lo tumben sih rajin mau nulis segala." Bisik Juned karena didepan sana seorang guru sedang menulis beberapa materi di papan tulis.

"Lo pikir gue nggak butuh ilmu? Udah di biayain sekolah seenggaknya lo hargain usaha orang tua lo Jun. Kita emang bandel, biang rusuh tapi belajar tetep kudu." Jelas Dika yang membuat Juned terkejut, sebab teman nya yang satu ini memang bijak dalam berkata tapi ko rada kaya kesambet pikirnya.

"Iya Dik, gue nulis nih."






Bel pulang berbunyi. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak SEKUY pun tiba.
25 anggota yang siap tawuran pun berpencar terlebih dahulu untuk mengambil senjata mereka di persembunyian masing-masing.

Sedangkan Juned dan Indra bersiap on the way menuju markas anak SMK Insani untuk memancing emosi tanpa keributan karena keributan akan dilakukan nanti saat mereka bertemu di Jalan 99.

Dika dan Rafli menunggu antek-anteknya di pertigaan menuju Jalan 99. Dengan celurit yang tersimpan rapi di dalam tas slempang nya. Rafli yang membawa persediaan batu cukup banyak, yang kadang juga bermanfaat baginya ketika menahan sakit perut.

Juned dan Indra pun sampai di markas anak SMK Insani, ketua geng nya bernama Yoga Pratama. Memiliki anggota tetap berjumlah 26 orang yang hanya berbeda satu saja dengan SEKUY gang.

"Oh jadi ini tempat orang yang bilang sekolah gue SAMPAH!"

Ucapan Indra sukses membuat mereka yang tadinya tidak acuh dan sibuk masing-masing langsung menatap tajam ke arah dirinya dan Juned.

Nampak Yoga keluar dari markas nya lalu di ikuti dua curut nya. "Biang rusuh se-Bogor Raya." Ucapnya dengan tatapan meremehkan.

"STM Kurnia.. sekolah sampah, isinya manusia nggak ada otak, tukang meresahkan masyarakat---" Sahut Beno yang kemudian di intrupsi oleh Yoga dengan tangan yang diangkat ke udara.

"Cukup Ben. Kalo lo sebutin terus makin malu mereka." Kemudian mereka tertawa meremehkan.

Juned hampir saja lepas kendali kala Indra menangkap dengan cepat gerak Juned yang tak nyaman itu.

"Gue nggak mau basa-basi, sekarang juga gue tunggu lo sama budak-budak lo di Jalan 99."

"Tunjukin dong bandel nya, biar sekolah lo tau." Timpal Juned yang kemudian melesat pergi bersama Indra meninggalkan markas anak SMK Insani.

STM; Sekolah, Tawuran dan Maura.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang