Mereka pergi, aku pun berdiri dari dudukku lalu berjalan menuju cermin besar yang berada di sudut ruangan ini. Kacanya elegan, dan motifnya sederhana, sangat elok dipandang.
Aku terkejut melihat sosok yang menjadi pantulan pada cermin. Ini bukan sosok remaja 19 tahun, tapi sosok gadis berumur 14 tahun. Cantik, memiliki rambut berwarna coklat dan sedikit emas bercahaya. Tatapannya pun, ahh tak dapat ku jelaskan, intinya dia sangat cantik.
Sedikit menyentuh pipi yang menjadi sosok ku sekarang, rasanya lembut dan halus. Aku jadi ingin mochi.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu. Aku menoleh dan terdiam sesaat, menunggu suara dari pelaku yang mengetok pintu ruangan yang ku tempati sekarang ini.
"Nona muda, ini saya Atlas, ksatria pribadi anda. Bolehkah saya masuk?" Lagi-lagi panggilan 'Nona muda', rasanya aku ingin muntah mendengarnya.
"Masuk," Kataku menjawab pertanyaan ksatria bernama Atlas itu.
Kreek
Decitan pintu yang membuat sosok bernama Atlas itu menampakkan dirinya. Ku akui dia cukup tampan untuk ukuran ksatria, tapi bukan tipeku sih.
"Apa?" Tanyaku saat ia berdiri beberapa meter dariku.
"Duke Felix ingin menemui anda, Nona," Jawab nya lalu membungkuk kepadaku.
Aku mengernyit bingung. Siapa lagi sosok bernama Duke Felix itu? Ahh ini rumit, banyak sosok aneh disini.
"Siapa dia?" Tanyaku santai namun ksatria itu merespon dengan tidak santai. Ia sedikit tersentak saat mendengar pertanyaanku, bahkan menatapku tak percaya.
"Anda tidak tau siapa beliau?" Tanya nya memastikan.
"Aku bertanya berarti aku tidak tau, kau bodoh ya?" Aku sedikit berdecih melihat responnya seperti orang kebingungan, respon macam apa itu?
"L-lebih baik saya mengantar anda menemui Duke sekarang," Ucapnya gagap lalu memandu ku.
Yasudah lah, setidaknya aku bisa berkeliling melihat bangunan megah ini, apakah ini di masa depan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess [Completed]
FantasyVeddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bukan, lebih tepatnya 'bencana' dari Tuhan. Anak dari keluarga terpandang Franklin, si bungsu kesayangan? Bukan, dialah sumber masalah dari se...