Hari ini, ulang tahunku. Dan sekarang semua orang sedang mempersiapkan pestaku.
Kalau perayaan ulang tahun Papa aku yang atur, maka perayaan ulang tahun aku juga yang atur. Mulai dari cemilan, dress code, dekorasi pesta, kue ulang tahun, undangan, tata meja, susunan acara, bingkisan, dan sebagainya.
Untuk bingkisan. Bingkisan ulang tahunku bukanlah bingkisan yang berisikan makanan dan minuman seperti bingkisan di kehidupan tubuh lamaku (sebagai Alara Dillingham). Tapi, bingkisanku adalah buku berisikan data diriku.
Isi buku tersebut benar-benar berisikan data diriku. Bahkan aku menambah semua bencana yang sudah ku perbuat. Dengan tujuan semua orang akan takut kepadaku, hoho.
Selain buku, bingkisanku juga berisikan jam dinding dengan foto diriku yang sedang memegang pisau. Saat sudah tepat pada waktu ulang tahunku, jam tersebut akan menjadi berisik. Suara yang mengisi keberisikan jam tersebut adalah suaraku.
"Bangun, hari ini ulang tahun gadis bencana. Datanglah ke pestanya atau ia akan menggantikan tugas malaikat pencabut nyawa untuk mencabut nyawamu," Aku mengetes kembali suara jam yang akan terdengar hanya saat ulang tahunku tlah tiba.
Sudut bibirku terangkat naik, menunjukkan senyumanku. Dari dulu aku ingin sekali meramaikan pesta ulang tahunku, dan baru sekarang tercapai. Keinginan yang tidak tercapai no 6 sudah tercapai!.
Aku menoleh ke arah belakang. Disana terdapat beberapa pelayan yang sedang mengemas bingkisan ulang tahunku. Aku juga menyuruh mereka untuk mengetes ulang jam nya. Alhasil, ruangan pengemasan bingkisanku terdengar sangat bising.
"Pastikan jamnya berkerja dengan baik. Aku tidak ingin ulang tahunku selanjutnya memiliki bangku kosong," Kataku memperingati. Para pelayan yang mengemas bingkisanku lantas menganggukkan kepala. Aku melihat itu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Bagaimana? Bodyguard ku~?" Aku datang ke arah keempat bodyguard ku yang sedang berusaha menempelkan dekorasi pesta. Dengan sengaja, aku hanya menyuruh mereka berempat yang mendekorasi pesta. Dengan tujuan agar mereka sadar bahwa aku antagonis, tidak cocok memiliki pendamping hidup.
"Terus terang, aku tidak masalah mengerjakan semua ini," Jawab Vadlan yang sedang menahan tangga yang dinaiki oleh Daryan.
"Setuju," Sahut ketiga bodyguard ku yang lainnya.
"Bagus. Selamat bekerja para bodyguard tampanku," Aku pergi meninggalkan mereka dengan melambaikan tangan ke arah mereka.
"Dia milikku, kalian semua harus sadar diri,"
"Dia Mate ku. Berkaca dulu sana,"
"Adikku menyukainya dan sudah mendapatkan restu. Kalian diam saja,"
"Aku sudah merasakan kenakalannya. Kalian tidak perlu berlagak menjadi masa depannya, deh,"
Nyaris saja, ruangan pestaku hancur karena mereka berempat.
♩ ♩ ♩ ♩
"Salam perpecahan, para hadirin," Sapaku.
Sekarang, aku berdiri di panggung, di hadapan semua tamu undanganku. Para tamu yang datang terlihat melototiku, seakan memperingati ku bahwa pesta ini adalah pesta ulang tahunku, maka aku harus bersikap baik, menawan, sopan.
"Teruntuk kalian yang melototiku. Mau aku tusuk mata kalian, hm?" Tanyaku diselingi dengan satu alis yang terangkat.
"Bercanda. Baiklah silahkan MC tersayang, katakan semua susunan acara pesta ulang tahunku," Suruhku. MC dengan cepat mengambil alih mic dariku, dan mulai mengumumkan semua susunan acaraku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess [Completed]
FantasyVeddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bukan, lebih tepatnya 'bencana' dari Tuhan. Anak dari keluarga terpandang Franklin, si bungsu kesayangan? Bukan, dialah sumber masalah dari se...