35) Penjagaan

14.8K 2.4K 127
                                    

Berita tentang aku dan Pangeran Orion dengan cepat tersebar kemana-mana. Bahkan Papa dan kedua Kakakku sudah mendengar berita tersebut. Dan disinilah aku, sedang diceramahi oleh ketiga lelaki.

"Tau begini kau lebih baik memilih kemiskinan, Papa," Kata Kakak lelaki buta menyalahkan Papa. Papa mengernyit tidak setuju.

"Jangan berbicara seperti itu kalau kau sendiri membenci kemiskinan," Kata Papa yang diselingi dengan mata melotot ke arah Kakak lelaki buta.

"Padahal kau baru saja membuat kami bangga, Veddira. Berita ini membuat kami ingin mengurungmu di kamar selama 1 abad," Kata Kakak brainly berjalan yang menatapku tajam.

"Kalian kenapa? Terserah aku dong. Mau aku menikah besok atau hari ini, mau aku memiliki kekasih lebih dari satu, mau aku—,"

"Tidak," Ketiga lelaki di hadapanku menyela ucapanku. Aku mendengus kesal lalu melototi mereka bertiga.

"Terserah aku dong!" Kekeuh ku.

"Tidak,"

"Kalian menyebalkan," Cibirku.

"Memang,"

"Aku membenci kalian," Kataku.

"Kami mencintaimu," Balas mereka.

"Kalian jahat, menyebalkan, tampan, tsundere. Aku membenci kalian!" Hujatku.

"Kau manis," Kata Papa.

"Kau pembawa bencana dan keberuntungan," Kata Kakak lelaki buta

"Kau kesayangan kami," Kata Kakak brainly berjalan.

"Kami menyayangimu, gadis bencana," Kata mereka bertiga bersamaan.

"Maka dari itu, kami sudah sepakat. Akan memberimu penjagaan ketat," Sambung Papa. Kedua Kakakku tersenyum manis padaku.

"ANGKAT KAKI KALIAN DARI KAMARKU!"

Dan aku mengamuk seharian.

♩ ♩ ♩ ♩

"Maafkan aku, salahkan Papa,"

"Tidak usah membuat bencana, gadis bencana,"

"Siapa suruh berpacaran dengan Pangeran Orion,"

Aku mengunyah makananku dengan kesal. Dengan sengaja, aku menghentak sendok dan pisau yang ku gunakan. Alhasil, menimbulkan bunyi berisik.

"Kau marah?" Tanya Kakak brainly berjalan.

"Aku mau pergi," Kataku lalu langsung pergi meninggalkan meja makan.

Hening

Setelah kepergian ku, keadaan meja makan menjadi sangat hening. Sampai akhirnya..

"Cepat siapkan kuda, kita ikuti Veddira,"

Takbir.

♩ ♩ ♩ ♩

"Kenapa ku rasa ada yang mengikuti ku, sih?" Tanyaku pada diriku sendiri.

Saat aku menengok ke belakang, ada ksatria dengan Kakak brainly berjalan.

"PERGI KALIAN!"

♩ ♩ ♩ ♩

"Astaga!" Aku terkejut. Pasalnya, saat aku keluar kamar mandi ada Kakak lelaki buta yang menatapku lurus-lurus.

"CEPAT KELUAR SANA!"

♩ ♩ ♩ ♩

"Papa, berhenti mengikuti ku," Suruhku.

"Tidak mau," Takbir.

♩ ♩ ♩ ♩

"Kakak brainly berjalan, aku hanya ingin pergi ke perpustakaan,"

"Aku juga mau ke perpustakaan,"

"Ck, terserah,"

♩ ♩ ♩ ♩

"Hentikan. Jangan kalian coba-coba mengikuti ku lagi," Aku sudah muak dengan ketiga lelaki yang selalu mengikuti ku dengan embel-embel 'penjagaan'.

"Tidak,"

Tolong periksa neraka, apakah sudah penuh? Kalau belum, aku ingin mendaftarkan nama ketiga lelaki ini masuk ke neraka.

Tolong periksa neraka, apakah sudah penuh? Kalau belum, aku ingin mendaftarkan nama ketiga lelaki ini masuk ke neraka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Villainess [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang