Suara terompet kerajaan menyambut pagi yang cerah, tapi tidak bagiku. Aku sudah kembali bersekolah. Cukup pengap berdiam diri di istana, padahal baru 1 hari.
"Selamat pagi para Tuan dan Nona muda sekalian~," Sapa salah satu AD.
Sedikit penjelasan. Kalau di masa ku yang asli (sebagai Alara Dillingham), organisasi ini disebut dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Maka, di masa kini (sebagai Veddira Elmeira Franklin) organisasi tersebut disebut dengan 14 AD (Anggota Dewan).
Apakah anggotanya hanya berisikan 14 orang? Tidak. Disebut dengan 14 AD dikarenakan pengurus inti organisasi ini hanyalah 14 orang, sama seperti jumlah ketua Koords dan Pengos (Pengurus Osis).
"Apakah kalian ingin berkenalan terlebih dahulu denganku?" Tawar salah satu AD tersebut.
"Iya!" Jawab beberapa murid perempuan. Fyi, AD tersebut berjenis kelamin lelaki.
(For your information = sekedar info)
"Baiklah kalau begitu. Perkenalkan, namaku Steven Coconut. Panggil saja Steven tampan," Kata nya memperkenalkan diri dengan sedikit gombalan.
Aku mengangkat tangan tanda aku ingin mengajukan pertanyaan. Steven pun menunjukku tanda ia memperbolehkan ku bertanya.
"Kalau aku panggil calon suami, apakah boleh?" Tanyaku yang dihadiahi suara menjerit murid perempuan, dan suara heboh murid lelaki. Berisik aish.
"Dengan senang hati, calon istri," Jawabnya dengan tersenyum ke arahku. Aku meresponnya dengan tawa ringan.
Beberapa murid perempuan lagi-lagi menggosipiku. Ada juga yang menatap sinis ke arahku. Bahkan tak satu dua dari mereka yang dengan berani menghujatku. Hm, mentalnya oke juga.
"Oke-oke, mari serius. Ini adalah hari terakhir kalian MOS. Apakah kalian bersemangat?" Kata Steven kembali ke topik.
"Tidak," Jawab para murid.
"Kenapa kalian tidak bersemangat, hm?" Tanya Steven yang dihadiahi jeritan murid perempuan.
"Nanti aku tidak dapat melihat Steven lagi," Sahut salah satu murid perempuan dari arah depan. Aku berada tepat di tengah kerumunan.
"Hahaha, lucunya~," Puji Steven. Murid perempuan tersebut tersipu malu dengan semburan merah di pipinya.
Klotak klotak klotak klotak
Suara langkah seseorang membuat kami yang sedang berfokus pada Steven, bahkan Steven juga menoleh ke arah orang yang berjalan dengan suara hak yang terdengar.
"Oh yeah. The Main Character is out now," Kataku melihat sosok yang menjadi pusat perhatian saat ini.
(Oh yeah. Pemeran utama keluar sekarang)
Soraya Ariedne Edelmiro
Si berambut emas yang cantik, menawan, dan anggun. Tidak se-lugu pemeran utama di cerita pada umumnya. Tapi, ia ku buat bodoh sehingga mudah ditipu oleh orang-orang. Setidaknya ia tidak sedikit-sedikit khawatir pada pemeran utama pria, hehe.
Satu-satunya penerus di keluarga Edelmiro. Menjadi anak yang dibanggakan walaupun, prestasinya hanya satu dua piala. Cara menarinya yang anggun menjadi patokan betapa mengagumkannya penerus tunggal keluarga Edelmiro ini. Bahkan di salah satu scene cerita 'Unwanted Bond', Soraya berduet dengan Pangeran Orion dalam menari.
Aku menghampiri Soraya. Ia menatapku dengan tatapan tidak datar tidak juga senang, hanya menatapku biasa. Aku memilin rambutku dan terus berjalan ke arahnya.
"Hey, nama mu Soraya, kan?" Sapaku lalu merangkul pundak Soraya. Sok akrab.
"Hey... Iya. Bagaimana kau tau namaku?" Tanya nya dengan menatapku bingung.
"Kau itu terkenal, Soraya. Bagaimana mungkin kau tidak tau?" Kataku lalu menatapnya tidak percaya.
"Ahh, maaf. Aku benar-benar tidak tau," Kata nya dan sedikit menyengir.
"Aduh, jangan nyengir Soraya," Larangku.
"Lho? Kenapa?" Bingung nya.
"Kau tau, para murid lelaki akan mimisan melihat cengiran seorang bidadari," Kataku sedikit lantang lalu menatap ke arah para murid lelaki. Benar saja, mereka salah tingkah. Satu dua murid lelaki bahkan mendongakkan kepala karena mimisan.
Soraya tertawa mendengar penuturan kataku sambil menatap sekeliling. Bahkan para murid perempuan iri melihat betapa cantiknya Soraya, aku sendiri juga iri, huft.
"Mau berteman denganku, Nona -eum...," Ajaknya dengan sedikit kebingungan memanggil ku dengan apa.
"Tentu. Namaku Veddira Elmeira Franklin. Salam kenal Soraya Ariedne Edelmiro," Kataku. Ku rasakan bulu kuduk Soraya berdiri. Hehehe, aku akan bermain dengan halus, kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess [Completed]
FantasyVeddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bukan, lebih tepatnya 'bencana' dari Tuhan. Anak dari keluarga terpandang Franklin, si bungsu kesayangan? Bukan, dialah sumber masalah dari se...