"Aku tidak mau Papa gondrong. Tidak bisakah aku berdiam saja di istana?" Tanyaku pada Papa gondrong.
Kalian tau? Papa gondrong mengajak kami sekeluarga untuk pergi ke istana Raja Afonso. Dalam rangka ulang tahun putra bungsu nya, Chandra Haleth Afonso. Tepat ulang tahun yang ke 4 tahun.
"Berganti bajulah atau aku menyeretmu sekarang juga?" Pilihan yang sulit. Ugh baiklah, dengan langkah yang berat akupun mengganti bajuku.
Aku hanya memakai dress sepaha, berwarna hitam polos, sleeveless. Aku juga memakai sarung tangan berwarna hitam polos. Sepatu yang ku pakai juga berwarna hitam polos. Baiklah, sudah siap untuk melayat, canda.
Melihatku sudah siap, Papa langsung menarik tanganku. Ia benar-benar menarikku, bahkan lebih condong menyeretku. Pergelangan tanganku sakit, huhu.
Brakk
"Jalan, pak kusir," Suruh Papa saat kami sudah masuk ke dalam kereta kuda.
Perjalanan menuju istana keluarga Afonso lagi-lagi dilanda keheningan. Kami bersikap acuh tak acuh kepada satu sama lain. Ayo bicara, manfaatkan mulut kalian itu!
♩ ♩ ♩ ♩
"Duke Felix Genio Franklin, Tuan muda Zevrey Abercio Franklin, Tuan muda Zephir Damon Franklin, dan Nona muda Veddira Elmeira Franklin memasuki ruangan," Kata MC menyebutkan nama-nama anggota keluarga Franklin. Para bangsawan lain bertepuk tangan kepada kami.
Kami sekeluarga melangkahkan kaki menuju meja yang sudah disediakan khusus untuk keluarga Franklin. Beberapa bangsawan yang sudah tiba terlebih dahulu menoleh dan menatap ke arah kami. Kami hanya meliriknya sekilas dan tak menghiraukan nya.
"Jangan membuat onar, Veddira. Aku malas menanggung malu untuk saat ini," Tegur Kakak brainly berjalan padaku. Aku meresponnya dengan anggukan malas. Kalau begitu, aku akan membuat onar sembunyi-sembunyi.
Nama-nama bangsawan lain juga disebutkan. Aku, Papa, dan kedua Kakak tampanku hanya diam dan bertepuk saja. Tak satu dua bangsawan yang tersenyum ke arah Papa dan kedua Kakak tampanku, tapi mereka hanya meresponnya dengan anggukan kecil.
Suara terompet kerajaan kini terdengar. Pertanda si pemilik acara mulai menampakkan diri.
"Keluarga Afonso memasuki ruangan,"
Dan benar, di atas panggung yang tidak terlalu jauh dariku dan keluargaku, semua anggota keluarga Afonso tengah berdiri lalu membungkukkan badan kepada kami, para hadirin. Kami para hadirin lantas berdiri, lalu membungkukkan badan kepada keluarga Afonso, sebagai tanda penghormatan.
Kini, Raja Afonso sedang berpidato singkat, mewakili Tuan muda Chandra Haleth Afonso. Setelah itu, Ratu Afonso juga memberi sedikit sambutan kepada para hadirin.
"Terima kasih atas sambutannya, Yang mulia Ratu. Baiklah hadirin sekalian, waktunya memulai dan meriahkan acara malam hari ini!" Kata MC dan diberi tepuk tangan meriah dari para hadirin.
"Sekarang, diharapkan seluruh hadirin berdiri," Suruh MC. Para hadirin termasuk aku, Papa dan kedua Kakak ku secara bersamaan berdiri. MC sedikit tersenyum melihat para hadirin berdiri.
"Kita akan bermain game. Kalian akan berdamsa bersama orang di hadapan kalian," Jelas MC. Aku menatap ke depan, melihat sosok di hadapan ku. Sialnya, yang berada di depanku adalah Kakak lelaki buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess [Completed]
FantasyVeddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bukan, lebih tepatnya 'bencana' dari Tuhan. Anak dari keluarga terpandang Franklin, si bungsu kesayangan? Bukan, dialah sumber masalah dari se...