The Perfect Us - Prolog

242 35 9
                                    


The Perfect Us

Untuk Jimin, tidak ada hal spesial yang perlu dilakukan sebelum persiapan proses syuting. Selain tidur yang cukup, olahraga yang rajin serta menjaga pikirannya agar tetap jernih, Jimin tidak melakukan hal lain. Meskipun ini proyek romance pertamanya setelah hiatus, Jimin tetap tenang dan rileks. Kau bisa melihat dari cara dia duduk tegap ataupun ekspresi wajahnya yang tidak tegang, bagaikan air tenang di danau.

Namun berbeda halnya dengan Jimin, Dahyun justru sibuk meredakan lonjakan aneh di dadanya. Ini akan jadi pertemuan perdana dengan Kiera. Dibanding dengan Jimin (pria itu yang akan beradu peran dengan gadis tersebut), Dahyun justru yang merasa telapak tangannya berkeringat.

"Apakah kau baik-baik saja, sayang? Kau terlihat pucat," gumam Jimin seraya memandangi wajah Dahyun. "Apakah kau sakit?"

"Tidak. Aku baik-baik saja."

Jimin mengangguk. "Kalau kau pusing atau sebaiknya katakan sesuatu kepadaku. Kau tahu meeting ini akan berlangsung hingga dua sampai tiga jam jadi, katakan kalau kau merasa sakit atau apa," jelasnya lembut.

.

.

Kiera muncul dengan senyuman tipis.

Setibanya di Seoul, Kiera tahu akan ada hal menarik dan mengejutkan terjadi di kehidupannya apalagi dia sudah deal dengan agensi serta Eunbi bahwa dia akan memerankan pemeran utama wanita bernama Lee Jihye di film The Perfect Us ini. Kiera sudah mengantongi banyak pengalaman seputar bermain film dengan fokus pada drama percintaan dan juga membangun chemistry erat dengan lawan mainnya. Apalagi pria-pria sebelumnya adalah aktor senior yang tidak segan mengoreksi serta membimbing Kiera hingga Kiera mahir layaknya sekarang.

Setibanya di ruangan itu, Kiera dan manajernya pun sudah mengadakan riset singkat mengenai Tuan Park ini; apa hobinya, film apa saja yang sudah dia mainkan, tipikal aktor seperti apa, bagaimana kehidupannya, apa latar belakang pendidikannya, sudah berapa lama dia berkecimpung dalam dunia perfilman, dan sebagainya. Jujur, Kiera cukup tercengang dengan banyak prestasi diiringi dengan skandal yang mengikuti Tuan Park.

Ketika mereka bertemu untuk pertama kali, Kiera akhirnya paham bagaimana Eunbi sangat gigih untuk menggaet pria itu meskipun dia sekarang sudah berkeluarga. Dia punya aura bintang. Dia bersinar dan tampan.

Kiera pun membungkuk, memperkenalkan dirinya dengan sopan. Bahkan tatapan mata Jimin teramat dalam serta mengintimidasi sehingga agak kikuk dibuatnya.

"Senang bertemu denganmu, Nona."

"Senang bertemu dengan Anda pula." Kemudian satu perempuan di sisi Tuan Park muncul seraya tersenyum pula kepada Kiera. Sejenak, Kiera kurang mengenalinya sampai Tuan Park mulai menyinggungnya dengan suara mengalun.

"Ini istriku, Kim Dahyun. Dia akan ikut meeting bersama kita."

"Oh, begitu, oke, ya."

Sejenak, Kiera agak canggung karenanya. Apalagi Kiera yakin di beberapa proyeknya tidak pernah ada keterlibatan "keluarga" dari si aktor, apalagi pasangan si aktor tersebut. Kiera juga menebak bahwa Tuan Park tidak sembarangan mengajak istrinya untuk bergabung sekarang. Mungkin ada beberapa alasan, apapun itu, Kiera merasa jadi agak mundur karenanya. Padahal tadi dia sudah merancang pembicaraan hangat agar dapat mengakrabkan diri dengan sang aktor.

Kiera juga sudah membuat daftar topik pembicaraan yang mungkin akan membuat pengalaman diskusi mereka jadi lebih mengalir. Tapi aku jadi berubah pikiran sekarang.

Setelah mereka semua duduk, Eunbi pun turut muncul dari pintu seraya menyapa semua orang di ruangan tersebut. Di sisi lain, Kiera melirik kedua sejoli yang tadi sudah berkenalan dengannya. Kiera mengerutkan bibirnya seraya berusaha memahami apa yang tengah dia rasakan. Cemburu? Kalut? Bingung? Kiera tidak tahu. Sejenak dia merasa senang karena dapat dekat dengan Tuan Park, di sisi lain, dia jadi tidak begitu senang dengan kehadiran Nyonya Dahyun di rapat perdana mereka. Ini kan proyek suaminya! Mengapa ikut-ikutan sih!

Kiera menghela napas, berusaha merilekskan bahunya dan memfokuskan perhatian ke layar yang sudah menyala di hadapan mereka. Sesekali dia masih sulit untuk fokus karena tergelitik untuk memperhatikan pasangan itu lagi, tapi di sisi lain, Kiera tidak mau memberi kesan buruk apalagi jika Tuan Park menangkap basah tatapan matanya tersebut. Hah, tetap tenang, Kiera. Ini baru permulaan.

[]

Hai, Cherish. Ini baru cuplikan aja, kalau banyak yang berminat baru aku seriusin. Nah, aku mau minta pendapat kalian banget banget gimana sama cerita ini? Apakah kalian berminat? Apakah ada yang kalian harapkan dari cerita ini? Jujur, mungkin cerita ini bakal ada konflik segala macemnya di rumah tangga Jimin dan Dahyun jadi aku mau minta pendapat kalian dulu supaya aku tidaq didemo kedepannya wkwkwk. Thanks

Breakfast Buddy | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang