Buddy 12

471 101 14
                                    

CHAPTER DUA BELAS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER DUA BELAS

FLIRTY BABY

Berkat riset yang Dahyun masih tidak percaya telah lakukan, bayangkan saja masih terasa sulit untuk mengakui pengaruh Park Jimin untuknya, akhirnya dia pun menemukan beberapa pemberitaan dan foto foto antara Jimin dan perempuan itu. Thanks, Naver Thanks, Youtube! Dahyun ingin mengejek Jimin telak, bagaimana bisa orang seterkenal dirinya masih ingin mengelak tidak punya kekasih? Aneh.

Untung saja di hari itu, Dahyun dapat lolos begitu saja berkat Jungkook yang sudah memanggil Jimin menemuinya. Tidak hanya itu, beberapa jam setelahnya sampai Dahyun pulang mengambil baju dan kembali lagi ke sana, hanya ada pelayan yang melayaninya untuk makan malam.

"Jika sudah malam seperti ini dan tidak kemana mana, biasanya Tuan ada di ruangannya," jawab satu dari beberapa pelayan padahal Dahyun tidak melontarkan pertanyaan sama sekali.

"Uh, begitu."

Pelayan itu menawarkan tambahan sup dan juga nasi, namun Dahyun menolaknya secara halus. Dia tidak ingin terlalu kenyang karena perlu untuk mengatur beberapa jadwal Jimin untuk hari hari ke depan, tidak hanya itu, dia perlu membalas surel surel yang masuk bergantian untuk memastikan tiap tiap orang yang akan Jimin datangi sudah siap dan bersedia untuk bertemu.

Dahyun menatap ponselnya singkat, di sela sela istirahat dan jenuh menatap layar laptop, dia menelepon sosok tersebut. "Hai, sudah tidur?

"Noona! Appa membeli es krim stroberi dan yogurt ..."

"Wah, Yeesung makan yang banyak ya?"

"Hm, Noona tidak di sini sih. Padahal aku mau kasih ke Noona," jawabnya imut.

Dahyun tersenyum. "Nanti kalau Noona pulang, Yeesung-ah belikan satu ya."

"Oke!"

Percakapan bergulir ke beberapa topik. Mulai dari Yeesung di sekolah, bagaimana kabar Eomma, apakah Yeesung makan dengan baik, bagaimana di sana, bahkan hal remeh seperti apakah Yeesung akan sikat gigi dan mencuci kaki, sampai ke bahasan tentang apa yang Yeesung inginkan di ulang tahunnya. "Mengapa tidak tidur juga? Besok kan masih harus sekolah," ujar Dahyun menyadari bahwa adiknya masih semangat dan terus mengoceh bagaikan kereta uap.

"Belum mengantuk!"

"Noona masih ada pekerjaan, dan mengantuk." Ia menguap singkat. "Besok mengobrol lagi ya?" Setelah panggilan usai, Dahyun mulai menaruh lagi ponselnya. Sejenak, dia merenggangkan ototnya sebelum berpacu dengan tuts tuts keyboard yang sudah menanti untuk dijamah. Dahyun tidak terbiasa minum kopi, jadi dia sudah minta dibuatkan teh hangat, serta Dahyun mulai menggerakkan kursornya ke bagian tubuh surel, mengetikkan beberapa pesan meskipun matanya sudah berkendut dan terasa berat.

Breakfast Buddy | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang