Buddy 15 - rated

678 110 45
                                    

CHAPTER LIMA BELAS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER LIMA BELAS

SWEET KISS

Hati hati, Jimin menyangga tubuh Dahyun supaya mereka masih terus beradu cecap hingga ruangan tersebut dipenuhi oleh suara suara sensual yang rendah menggairahkan. Jimin menggigit bawah bibir Dahyun gemas dan tertawa singkat, kemudian memejamkan matanya untuk merasakan bagaimana mereka sangat cocok untuk satu sama lain; Dahyun yang mempersilakan Jimin membuka mulutnya hingga bermain dengan lidahnya, atau bagaimana Dahyun membalasnya dengan pangutan yang lebih keras dan agresif. Tangan pria itu bahkan bergerak turun ke bagian belakang tubuh Dahyun, meremasnya hingga Dahyun memekik. "Tuan!"

"Ups," sahutnya jahil dan mereka sama sama menekan dahi masing masing, bernapas kepayahan dan terus saling terbuai, menyentuh sama lain. Dahyun dapat merasakan jelas bagaimana jemari Jimin menyapu bagian leher dan bawah tengkuknya. Tidak hanya itu, Jimin berusaha untuk merenggut kemeja yang tengah dia kenakan, hampir hendak merobeknya dengan ganas serta terburu buru.

Dengan wajah setengah merah padam, Dahyun menarik wajahnya dan merasakan panas masih membakar di kedua belah bibirnya. Ciuman pertamaku. Dahyun ingin merutuk, berulang kali.

Tetapi, dia tidak sempat karena Jimin terus menyerangnya bagaikan singa lapar yang butuh perhatian. Beberapa menit terus berlangsung dengan keduanya yang sama sama enggan untuk menyerah. Malah Jimin sudah menekan kepala Dahyun agar tidak ke mana mana. Terus dalam kungkungannya dan menghukum bibir gadis tersebut.

Dahyun menarik wajahnya, napasnya masih terasa berat. "Syutingnya .. kau harus kembali syuting, Jimin," dia agak berucap parau. Bagaimana bisa mereka jadi di posisi ini? Dahyun yang sudah berbaring, dengan Jimin menindihnya kemudian napas mereka terus berbaur.

"Ah .. iya."Jimin bangkit, masih agak pusing dan tersenyum miring. Dia terkekeh singkat seraya membenahi jubahnya yang sudah miring. Begitu pun, Dahyun kembali mengancingi beberapa kancing atasnya yang tadi terlepas bebas. Tidak pernah sekalipun, Dahyun membiarkan kontrolnya longgar, namun apa ini? Dahyun membayangkan wajah ibunya, jika beliau tahu, bagaimana anak gadisnya justru berubah agak liar dan menuntut .. hanya dengan satu pancingan. Dahyun ingin mengubur dirinya hidup hidup!

.

.

Manager Kim sudah bergabung, begitu pun Jimin yang lekas kembali ke set untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Take berikutnya adalah mereka yang pergi dari ruangan tersebut, tentu saja, Jimin perlu untuk fitting pakaiannya begitu pun Ahrin yang nampak lebih segar.

Dahyun melipat bibirnya dalam, berharap rasa manis dan perih yang tadi membekas segera hilang atau dia akan pusing bukan main. Dia masih merasa ciuman itu terus membiusnya bahkan membuatnya jadi gagap dalam beberapa detik. Hingga, akhirnya, kru mereka datang lagi, dan membawa banyak kotak kotak, Dahyun mengerjap bingung.

Breakfast Buddy | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang