Buddy 22 - rated

764 108 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[warning!!! terdapat beberapa adegan dewasa yang diperuntukkan untuk pembaca berusia 17 tahun ke atas]

CHAPTER DUA PULUH DUA

IS IT LOVE?

Tidak ada yang mengajarkan Dahyun bagaimana caranya agar kuat jika menjadi kekasih dari pria yang sangat fenomenal dan ahli dalam menggoda sampai kau semerah kepiting rebus. Dan di kolom pencarian Naver atau laman Youtube pun tidak ada tutorial untuk dapat tenang jika kekasihmu terus saja mengencarkan banyak upaya agar kau terus terpikat kepadanya. Dahyun tidak tahu perjalanan kali ini akan butuh banyak tenaga dan pikirannya. Bukan karena dia lelah akan penerbangan ataupun reaksi massa di luar sana karena kedatangan bintang mereka. Jusru karena Bosnya yang terus saja berusaha dengan sangat tidak bertanggungjawab untuk Dahyun agar datang dan mereka dapat menghabiskan waktu dengan bermesraan. Ini kan bukan liburan!

"Manager Kim sepertinya tahu kalau kita pacaran kalau kau tidak berhenti seperti ini," ujar Dahyun dengan cepat. "Itu akan jadi masalah."

"Manager Kim adalah orang yang dapat dipercaya dan dia tidak begitu mengurus masalah seperti ini. Tenang saja."

Orang yang menjadi subjek pembicaraan pun muncul kemudian membungkuk. "Tuan, makan malam Anda sudah siap." Yah, tadinya Jimin sudah ingin agar mereka makan malam romantis saja, tapi kru mereka sudah mencetuskan ide bahwa restoran di hotel ini yang terbaik dan ada banyak menu seafood andalan sehingga makan malam romantis bergeser makan malam bersama yang lain.

Dahyun, Jimin dan beberapa pengawal termasuk yang Hyeonu yang sudah menancapkan perhatian kepada Dahyun. Sewaktu Dahyun balas menatapnya serius, pria itu langsung memalingkan pandangan dan nampak malu, seperti baru tertangkap basah tengah mengintip. Dahyun sadar, ada yang tidak beres dari pengawal itu, hanya saja dia tidak dapat menyuarakannya sekarang toh belum ada bukti.

Jimin menoleh kecil. "Ada apa?" tanyanya dan lift masih bergerak turun, menuju lantai tujuh di mana restoran berada. Ada restoran lain di lantai dasar tapi tempatnya tidak begitu besar padahal ada dua kru besar, dan Ahrin. Dia pun bergabung, jadi mereka meresevasi khusus lantai tujuh untuk mereka semua.

"Bukan apa apa."

Jimin mengangguk. Sembari menunggu lift sampai, Dahyun meremas tangannya perlahan. Ini pengalaman pertama kali bekerja sembari mengunjungi tempat bahkan hotel ternama. Tidak hanya itu, sambutan serta pelayannya luar biasa. Tadi, di kamar saja Dahyun merasakan bagaimana ramahnya pelayan di sini, bahkan mereka tidak sungkan untuk menawarkan diri jika Dahyun kesusahan. Itu membuatnya nyaman.

Setibanya di lantai tujuh, mereka langsung disambut aluna musik dari arah panggung. Di sana ada band orkestra yang sudah menyajikan lagu lagu yang membuat siapapun nyaman mendengarkannya. Di kedua sisi ada buffet panjang berisikan berbagai sajian yang sudah siap untuk didatangi. Jimin berjalan memimpin jalan dan mengambil bagiannya. Dia pun mengambilkan beberapa lauk ke piring Dahyun. "Makan yang banyak, kau butuh itu."

Breakfast Buddy | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang