CHAPTER DELAPAN
Lips, Kiss and Hips
Ini jelas tidak ada di kontrak! Dahyun bisa protes kepada Kepala Managemen Artis di Blossom. Hanya saja, dia ingin lihat seberapa jauh Jimin akan memberikannya tuntutan seperti ini. Bahkan ini terasa seperti Dahyun jadi pengasuh Park Jimin!
"Aku keberatan .."
"Masih penakut?"
Dahyun tergelak. Apa katanya? Penakut?! "Hanya saja, bagaimana jika aku berniat jahat kepadamu, Tuan? Mengapa kau tidak berpikiran sampai ke sana? Kau kan Aktor Nomor Satu! Apakah kau tidak sedikit pun curiga bahwa aku bisa saja merampok, bahkan melukaimu, hah? Apalagi, wilayah rumahmu adalah privasi untukmu. Dan itu .."
Dilihatnya, Jimin sudah menggeleng dan menatapnya lurus. Pria itu tersenyum kecil. Mungkin, ini jenis senyuman paling mematikan karena langsung saja membuat Dahyun tidak terkutik. Jimin punya daya tarik magis yang membuat siapapun jadi tidak dapat kabur dari matanya, kabur dari perangkapnya.
"Aku percaya kepadamu, Dahyun. Kau tidak terlihat membahayakan."
"Siapa yang tahu?"
"Aku tahu, kau tidak akan begitu," tukasnya dan mereka pun cepat pergi dari tempat itu. Jimin sesekali melirik Dahyun yang fokus menyetir. Dahyun tebak, mungkin Jimin agak menyesal sudah memintanya menginap. Dahyun ingin mengomel panjang lebar. Belum genap sebulan, Bosnya ini sudah seenaknya. "Aku masih punya pertanyaan penting."
"Apa itu?" jawab Dahyun, memandang jalanan luas di hadapan mereka.
"Kau .. benar benar belum punya kekasih kan? Oke, aku mungkin agak 'nakal' untukmu, tapi aku punya prinsip jelas bahwa aku tidak akam nedekati gadis yang sudah punya kekasih. Jadi, tolong, jawab sekarang."
Dahyun meremas roda kemudinya. Mengapa jadi dirinya yang menjadi sasaran seperti ini?
.
.
Pelatih akting Tuan Park Jimin bernama Nyonya Seo. Meski wajahnya sudah berumur tapi dia masih bugar serta masih agak nyentrik di hadapan Dahyun. Mungkin, memang wajar wajar saja bertemu seseorang penting menggunakan legging dan kaus putih lusuh. Dia sepertinya tidak sempat berdandan atau memperhatikan banyak hal lain. "Aku baru dari gym, maaf membuat kalian menunggu," katanya masih menggendong tas besar di bahunya.
Dahyun dan Jimin membungkuknya. Kemudian, Jimin melebarkan tangan dan mendekap wanita tersebut. "Bagaimana kabarmu, Nyonya?"
"Cih, kaku sekali. Di mana Manager tampan .." Nyonya Seo menyipitkan mata kemudian mengulurkan tangannya. "Hai, aku baru lihat. Nice to meet you. What's your name?"
"Nyonya, dia berasal dari Korea juga."
"Oh? Benarkah? Aku pikir salah satu kekasih bulemu," kekehnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakfast Buddy | park jm ✔
FanfictionKim Dahyun pikir, kehidupan selepas kuliah adalah yang terbaik. Sampai akhirnya, realita menghempas keras; diprotes ibunya, diceramahi sahabatnya, digunjing seluruh keluarga karena tidak mendapatkan pekerjaan. Rentetan kesialan terus berlanjut hingg...