Buddy - 30

339 85 39
                                    

CHAPTER TIGA PULUH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER TIGA PULUH

DADDY'S

My dad always loves me.

Bukan rahasia lagi kalau Seohyeon hidup seperti putri raja. Sejak kecil, ayahnya kerap memberikan banyak hadiah dan kasih sayang melimpah. Setelah perceraian penuh kontroversi antara ayah dan ibunya, Seohyeon sudah bergantung kepada ayahnya secara penuh. Seakan tidak mau putrinya kekurangan apapun, ayahnya pun berusaha keras sampai berhasil duduk di meja besar agensi Blossom tersebut. Seohyeon memiliki prinsip apapun yang diinginkannya, apapun yang sudah dia incar, pasti akan menjadi miliknya.

Pertemuan dengan Jimin seperti adegan film. Jimin yang kala itu masih berstatus sebagai aktor di agensi lain dengan bayaran melimpah kerap kali muncul di pesta pesta penting para aktor ternama. Tidak hanya sekali, bahkan berulang kali. Seohyeon tidak perlu menjelaskan bagaimana akhirnya dia terpikat akan kerlingan mata serta senyum separuh menggoda itu. "Jim, aku ingin bersamamu."

Sebelum kekacauan ini, Seohyeon menjadi "Yang Utama" dan Jimin tidak pernah absen menghadiahkannya barang barang mewah ataupun kecupan mesra. Tidak sebatas itu, mereka kerap kali mengatur jadwal masing masing untuk bertemu maupun bermalam di kediaman Jimin ataupun hotel. Jimin? Tidak dirugikan sama sekali. Dia justru menjadi lebih dekat dengan banyak produser serta sineas yang namanya sangat diagungkan, bahkan tawaran demi tawaran kian deras seiring tanda tangan kontrak di Bloosom. Musim kedua tahun depan, Jimin siap untuk mempersiapkan film terbarnya, sebelum itu, dia akan disibukkan dengan segudang jadwal pemotretan, interview, variety show miliknya serta banyak tawaran iklan.

"Kau tahu apa? Kau tidak bisa kemanapun. Kau milikku. Sejak kau bergabung dengan agensi ayahku, itu berarti kau sudah menyerahkan dirimu, kau paham?" Seohyeon menarik senyuman kecil. "Aksesmu pengacaramu, kontrakmu, semuanya ada di tanganku."

"Kau .. pikir aku tidak bisa melakukan apapun."

Seohyeon merenggangkan cengkeraman Jimin hingga benar benar terlepas. Satu hal tentang Park Jimin; meski di bibir dia keras, tapi Seohyeon sudah berpengalaman dalam menanganinya. Dengan tatapan garang dan bibir tertekuk gusar, Seohyeon sudah paham bahwa dia sudah menang. "Kau tidak akan bisa melakuakn apapun."

"Jangan dekati Dahyun .. kumohon.." Geramannya terdengar samar. "Aku bersumpah, aku tidak akan memaafkanmu kalau sampai kau menyakitinya dan .. bayiku!" Jimin tersedak napasnya sendiri. Bahkan dia tidak sanggup membayangkan kalau sampai Seohyeon melakukan apapun yang dapat mencelakai kedua sosok yang sangat dia jaga tersebut. "Aku .. bersungguh sungguh."

"Oke."

Jimin memicingkan matanya. "Dan.."

Wanita itu tersenyum. "Kau sangat paham denganku kan?" Ia menarik kerah Jimin sampai napas mereka berbaur. "Dan aku akan meminta bayaran untuk itu. Untuk menjaga mereka itu tidak mudah, kau tahu .. bagaimana aku membenci bahwa aku perlu membagimu dengan dia." Seohyeon mendesis. "Aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengannya lagi."

Breakfast Buddy | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang