Buddy 6

487 110 19
                                    

CHAPTER ENAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER ENAM

Both of Them

Dahyun mengejar bus yang sudah berlalu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun mengejar bus yang sudah berlalu tersebut. Ah! Bodoh! Mengapa dia lupa bahwa sekarang Chaeyoung bukan supir pribadinya? Yang artinya, setelah dari sekolah Yeosung dia harus begegas menunggu bus dan bukaneperti orang linglung yang menunggu di parkiran, mengira dengan bodoh bahwa Chaeyoung hanya mencari kopi dan kembali untuk mengajaknya berangkat bersama.

"Ah, bisa terlambat aku .."

Dahyun menyipitkan matanya mendapati astu mobil sudah berhenti di dekatnya. Sosok dalam mobil itu menurunkan jendela mobilnya sedikit. "Uh?"

Chaeyoung tersenyum. "Butuh tumpangan?"

Dahyun sontak tersenyum lebar kemudian meraih handle pintu untuk terduduk nyaman. Dia menoleh kepada sahabatnya. "Ah, aku hampir seperti orang dungu tadi, aku menunggumu padahal tujuan kita kan tidak sama. Terima kasih sudah datang."

"Aku tahu kau pasti lupa," kekehnya pelan dan mulai menyalakan mesin mobil dan meninggalkan wilayah sekolah Yeosung. Selama perjalanan, Chaeyoung mulai mengangkat suara. "Aku sudah dengar beritanya dan konferensi pers kemarin, aku menonton dengan yang lain. Dia perempuan yang cantik, sepertinya cocok dengan Park Jimin."

"Kurasa juga begitu," sahut Dahyun.

"Hm, kau tidak cemburu?"

Gadis tersebut tertawa kering. "Cemburu apanya? Dia bosku sekarang, untuk apa cemburu?" gerutunya gusar. "Aku tahu dia bekerja secara profesional. Aku sudah tidak mau dengar kalau ada yang menghakiminya karena masalah film ini toh semuanya sudah dipikirkan dengan matang olehnya dan kru film pun nampak seperti orang yang sudah lama bekerja di industri tersebut. Aku hanya melakukan peranku saja."

Chaeyoung mengangguk singkat. "Begitu. Jujur saja, mengenalmu sejak di bangku kuliah, aku hampir tidak kaget kalau kau tidak tertarik dengan pria. Tapi, Tuan Jimin itu agak berbeda kan?"

"Err, ya."

"Dia menarik kan?"

Dahyun mendecih. "Apakah kau mau memujinya?" Sontak Chaoyeong cemberut. Gadis berambut pendek itu kembali fokus kepada jalanan di hadapan mereka. "Bilang saja kalau kau bahkan diam diam jadi penggemarnya, aku akan minta tandatangannya."

Breakfast Buddy | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang