"Learn from the mistakes of others. You can not live long enough to do all the fault it self."
- Martin Vanbee
____________Indonesia.
Negara Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan benua Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Negara dengan dua musim, Musim Penghujan dan Musim kemarau.Tanah air yang merupakan tempat kelahiran Emilly Vathya, setelah beberapa tahun akhirnya ini kali pertama Em menginjakan kakinya di tanah Indonesia, hari ini Em kembali dengan perasaan yang lebih baik jauh berbanding saat Em meninggalkan Indonesia.
"Semua baik-baik aja."
Itu suara Javas, Javas selama perjalanan selalu menggenggam erat tangan kecil Em, memberikan kekuatan, mengatakan semua baik, Em bersama Javas dan akan aman. Jo tentu akan jengah sendiri, seperti nyamuk yang tidak dianggap.
"Em kamu bukan mau tempur, santai aja. Kala aja udah bahagia."
Javas berdeham mendengar penuturan Jo,
"Santai Lilly."Em diam malas menanggapi, Em hanya takut, takut kembali melihat Kala dan kembali jatuh pada pesonanya, doakan Em agar tidak belok ya...
Bali,
Kota yang akan mereka kunjungi dan tinggali selama satu minggu, Javas dan Jo berencana ingin membuat hotel di Bali, karena itu mereka berdua harus pulang ke tanah kelahiran, untuk meninjau lokasi yang cocok dijadikan hotel. Mereka sepakat untuk mengajak Em karena ingin membuat Em sadar bahwa semua telah berlalu. Lagipula Javas tidak akan mau meninggalkan Em sendiri di Perm."Aku baru pertama kali ke Bali."
Javas mengangguk, "Aku tau."
Em melotot sebal, "Kamu ini bener-bener penguntit! Kamu tau segala hal tentang aku!"
Javas terkekeh, tangannya terulur mengelus rambut Em, "Apapun tentang kamu aku tau," Wajah Javas memutus jarak dengan Em, "Pakaian dalam kamu hitam, aku juga tau."
Javas berlalu pergi masuk ke dalam Hotel meninggalkan Em yang masih terbengong cengo, mata Em berkedip-kedip lucu. Masih mencerna perkataan macam apa itu tadi?
1,
2,
3,"JAVASSSSSSSS MESUMMMMMM!"
Em meraba-raba tubuhnya, "Sumpah, emang aku pakai dalaman hitam?" Tanyanya pada diri sendiri, lalu ia mengangkat pakaiannya sedikit, "Wah bener hitam.."
Menggemaskan selalu. Suara Javas dalam hati, sedari tadi ia memperhatikan Em dari balik jendela, wanita itu selalu berbeda tingkah, Javas jadi ingin segera menjadikan Em miliknya.
-Hello, Perm-
Waktu berlalu dua jam lamanya, saat ini Em tengah duduk dengan Es Kuwut di tangannya, hari ini kegiatan Em adalah menemani Javas dan Jo untuk melihat lokasi Hotel, Em ditinggal sendiri karena ia juga malas ikut, mending duduk santai sambil minum Es.
Di depan Em ada taman kecil dengan pasir putih dan beberapa mainan, ada sekitar 5 anak kecil bermain disana, sepertinya tempat itu memang sengaja dibuat, kasihan sekali masih kecil udah mengikuti orang tua mereka kerja pikir Em. Ada satu anak perempuan dengan rambut pendek dengan poni kependekan yang sangat menarik perhatian Em, pipi gembul dan hidung mancungnya sangat menggemaskan. Tanpa sadar Em tersenyum kecil dan terus memperhatikan anak kecil itu.
Disisi lain Javas berlarian meninggalkan Jo yang tengah berdiskusi dengan salah satu arsitek, Javas ingin segera sampai di lokasi Em menunggu, sedikit lagi...
Terlambat,
Javas benar-benar terlambat.Tangan Javas mengepal kuat,
Bodoh.-tbc-
Selamat datang, Konflik....🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Perm [END]
ChickLit[Sequel Ruang Rindu] / REVISI BERJALAN Perm. Sebuah Kota yang terletak di tepi sungai Kama, di kaki Pegunungan Ural. Kota dengan jumlah penduduk yang cukup padat di Negeri Beruang Putih. Pertemuan tidak sengaja membuat Emilly Vathya kembali dihada...