Fokus dengan ponsel hingga membuat Em tidak sadar jika sedari tadi dia berdiri di tengah trotar, hingga seseorang menabrak bahunya kencang membuat ponselnya jatuh,
"Yahh, pecah..."
Em mencoba mengambil Handphonenya dengan layar yang retak lumayan parah, bibirnya mengerucut tanpa sadar bahkan matanya berubah menjadi sayu,
"Mati deh handphonenya...,"
"Maaf, Saya buru buru tadi, kamu berdiri di tengah jalan, sejujurnya bukan sepenuhnya salah saya."
Em kesal setengah mati, awalnya merasa senang karena bertemu dengan orang Indonesia namun mendadak sebal karena orang ini marah-marah sendiri, jelas jelas pria ini yang nabrak, lalu seenak dirinya menyalahkan Em yang berdiri, handphone Em juga menjadi korban, bukannya ganti rugi pria itu malah ber api-api.
"Salah kamu, handphone saya juga rusak. Bukannya minta maaf malah marah-marah."
Pria itu lantas menaikan alisnya menatap Em yang tengah menatapnya nyalang,
"Kamu yang salah berdiri disini, dasar pasti kamu selalu bersikap ceroboh." Cibir pria itu.
"Nyebelin, Bikin rusak mood hari ini aja."
Em tanpa menoleh berjalan pergi meninggalkan pria itu dengan cepat, tidak ingin merusak suasana hatinya yang tengah bahagia.
Pria itu terbengong sesaat gadis itu pergi, tatapannya teralih pada gantungan kunci berbentuk bulan sabit dengan ukiran kecil
"EmillyV"Sudut bibirnya tersungging ke atas membentuk senyuman kecil, dia mengambil gantungan itu dan menatapnya lama, entah mengapa hatinya berdebar tanpa alasan.
Sampai ketemu lagi, Emilly. Batin Pria itu menggenggam erat gantungan bulan milik Emilly.
--
Apakah disini Emilly akan Happy Ending atau kembali jadi Sadgirl? Jangan lupa masukin cerita ini ke perpus kalian, Enjoyyy!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Perm [END]
ChickLit[Sequel Ruang Rindu] / REVISI BERJALAN Perm. Sebuah Kota yang terletak di tepi sungai Kama, di kaki Pegunungan Ural. Kota dengan jumlah penduduk yang cukup padat di Negeri Beruang Putih. Pertemuan tidak sengaja membuat Emilly Vathya kembali dihada...