🍎Blood

1.9K 230 29
                                    

"The beauty of marriage is not always seen from the very beginning but rather as love grows and develops over time."

— Fawn Weaver
___________

Taman luas dengan rumput berwarna hijau terlihat lebih cantik daripada hari biasanya, taman dengan danau luas disekeliling ini cukup ramai dengan manusia yang terlihat berjalan kesana-kemari. Dekorasi yang cantik dan latar Taman terlihat langsung Pegunungan Ural yang tinggi menjulang.

Tema Rustic yang dipilih Javas dan Emilly untuk pernikahan sakral keduanya. Secara istilah, 'rustic' berarti merujuk pada pedesaan, tidak formal, dan sederhana. Begitu pula dengan konsep yang diusung oleh tema rustic, yakni nuansa pedesaan yang sederhana dan hangat. Seperti pengertiannya yang merujuk pada konsep pedesaan, dekorasi dari tema rustic ini banyak menggunakan material kayu.
Warna yang sering digunakan pada pernikahan bertema rustic adalah warna-warna natural seperti cokelat, abu-abu, dan putih. Meskipun berwarna pucat, warna natural dapat dipadukan dengan warna-warna pastel yang tidak mencolok. Dekorasi dengan warna natural ini akan memberikan kesan hangat dan tenang.

-Hello, Perm-

"Ada apa?" Tanya Jo karena melihat raut wajah Emilly yang gelisah.

Emilly menggeleng, "Nggak apa."

Jo mengelus bahu Adiknya menenangkan, Jo sadar bahwa hari ini Emilly terlihat takut, setelah badai masalah kemarin Emilly mengambil keputusan untuk memberikan Javas kesempatan kedua dan melanjutkan acara pernikahannya yang akan dilangsungkan hari ini. Jika kalian mengira Emilly langsung memaafkan Javas kalian salah, ada drama kecil yang harus Javas lewati, Emilly baru memberikan keputusan tepat pukul 09.00 pagi dan beralasan waktu pernikahannya dengan Javas dilaksanakan sore hari, jadi tidak apa sedikit memberi pelajaran untuk Javas. Jangan tanyakan betapa bahagianya Javas saat mendengar keputusan Emilly, bahkan Javas sampai mengucapkan beribu terima kasih karena Tuhan begitu baik telah mendengar doanya.

Ini 6 jam sebelum pernikahan dimulai, Emilly masih tetap berada di kamarnya dan belum menuju lokasi pernikahan dilangsungkan, Em menatap pantulan dirinya pada cermin besar yang terdapat di kamarnya dan di belakangnya ada Jo yang duduk di tepi ranjang memperhatikan Em yang gelisah.

"Abang, apa Em telah mengambil keputusan yang tepat?"

"Ikuti kata hati kamu karena Abang akan selalu mendukung apapun keputusan kamu."

Em mendesis sebal, "Iya-iya." Lalu terdengar tawa renyah dari Jo, "Marah terus."

"Abang, Abang kenapa memberikan restu pada Javas? Padahal Abang harusnya marah."

Jo mengangguk lalu berdiri mendekati Em, "Jadi kamu mau Abang marah?"

"Ngga juga..."

Jo mengelus rambut Emilly dengan lembut, "Apapun untuk kebahagiaan kamu. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan dan tentu kita harus saling memaafkan, tidak ada yang salah untuk memberikan Javas kesempatan kedua karena memang dia bersungguh-sungguh. Emilly, kamu harus bahagia ya?"

Bibir Em melengkung ke bawah, menatap Jo yang terlihat sendu dengan tatapan kosong, setelah hari ini waktunya dengan Jo akan berkurang karena Em harus bersama Javas, lalu nanti siapa yang menemani Jo saat Jo bersedih? Siapa yang mengingatkan Jo untuk tidak bekerja terlalu keras?

"Emilly sayang Abang!!" Em memeluk pinggang Jo erat, menenggelamkan wajahnya diperut bidang Abangnya.

"Abang lebih sayang Emilly, sayang banget."

-Hello, Perm-

Saat ini Javas dan Jo duduk berhadapan di ruang tamu rumah yang Javas sewa selama acara pernikahan berlangsung, rumah ini berhadapan langsung dengan taman acara pernikahan Javas dan Emilly. Sedangkan Emilly berada di kamar utama untuk bersiap makeup dan lain-lain. Pernikahan ini mendatangkan langsung wali nikah, penghulu dan beberapa orang yang berkaitan dengan pernikahan dari Indonesia, tentu ini adalah permintaan Emilly karena mengingat mereka melangsungkan pernikahan di Negeri orang.

"Jika kamu menyakiti Emilly maka saya akan membawanya tanpa perlu izin."

"Saya tidak akan mengulangi kesalahan lagi, percayalah, saya mencintai Lilly."

"Bagus. Perlu kamu ketahui jika bahagia Emilly diatas segalanya untuk saya."

"Iy----"

DOR
DOR

"JAVAS KELUAR!"

Javas dan Jo mebelalakan matanya terkejut mendengar suara tembakan diikuti langkah pasang kaki yang terdengar semakin dekat, bunyi pecahan kaca dan benturan kayu sangat terdengar jelas.

"Shit! Siapa itu!" Marah Javas.

Jo langsung berlari ke kamar utama meninggalkan Javas, biarlah urusan diluar menjadi tanggung jawab Javas dan para bawahannya. Emilly lebih penting, adiknya pasti sedang ketakutan dan menangis saat ini.

"Em! Gapapa, Abang disini." Jo memeluk Em yang tengah ketakutan memeluk wanita yang akan merias dirinya.

"A-abang.. a-ada a-a-ppa?"

"Nggak, semua baik-baik aja. Hanya hama pengganggu, It's Okay." Jo memeluk Em dengan mengeratkan giginya emosi, siapa yang berani berbuat kekacauan? Bahkan ratusan pengawal berjaga tidak becus menjaga pernikahan hari ini. Sialan! Jo kecolongan lagi.

Brak

Javas dengan pakaian yang berantakan melangkah lebar ke arah Emilly, sialan! Javas benci hari ini, Lilly harus aman, Lillynya harus segera pergi dari tempat ini, persetan dengan pernikahan! Yang utama Lilly selamat.

DOR

"Game Over."

"Permainan yang cukup bagus, Kala."

-tbc-

Konflik utama sebentar lagi selesai!

Kalian dukung

Em & Jo

Em & Javas?

Hello, Perm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang