Disebuah rongga batu yang cukup besar aku beristirahat dan berlindung dari gelapnya malam.
Bersandar pada sebuah batu sambil memakan buah buahan hutan yang aku temukan.
Ditemani oleh api unggun, aku memikirkan tentang sihir yang aku gunakan tadi.
Lalu aku berdiri dan memejamkan mata mengucapkan mantra.
"Limbo."Seketika Bayangan putih mirip diriku kembali muncul dihadapanku, dia berdiri tampa ekspresi.
Aku berjalan memeriksanya, aku coba meraba tangannya.
"Apa!!" Aku terkejut karena aku bisa meyentuh bayanganku sendiri.
"Begitu," ucapku sambil menganggukan kepalaku.
Karena Bayangan ini diam seperti patung maka aku kebingungan untuk mempelajari bayangan ini.
"Bagaimana cara dia bergerak, ya?"
Aku mengankat jariku lalu sambil berkata. "jalan kedepan"
Namun, bayanganku tidak berjalan,
Aku mencobanya lagi."Aku, tidak bayangan jalan kedepan".
Bayangan tetap tidak bergerak.
Bagaimana cara mengherakan benda ini ya?, hah!... aku tau.
Aku mengankat jari telunjuk keatas.
"Wahai Roh kegelapan aku perintahkan maju kedepan." Dengan cepat aku menunjuk bayangan yang ada didepanku.Dia masih tidak bergerak. "Bagaimana caranya benda ini bergerak, ya?"
Aku kembali mengingat saat aku mengelurkannya pada saat itu, dia bisa bergerak dan melindungiku.
Aku terus berpikir hingga akhirnyan tampa sadar mulai merasa lemas dan jatuh dialas bebatuan.
Seketika bayanganku ikut menghilang bersamaan dengan tumbangnya aku, aku menutup mataku dan pingsan.
***
Aku merasa silau dan panas, aku membuka mataku, bangun dari tempatku berbaring, lalu merenggangkat kedua tanganku
Mengecek keadaan sekitar termasuk Melihat api unggunku yang sudah menjadi arang tanpa ada lagi api yang mucul.
Oeahh....
"Teryata menggunakannya sihir membutuhkan energi yang banyak," ucapku.
Karena terlalu lama menggunakan sihir Limbo tubuhku terasa lemas lalu aku pingsan.
Aku bangun dan berdiri.
Grruuuu...
lapar, aku berdiri, mematikan api yang masih memiliki bara dan berjalan keluar untuk mencari air dan makanan.
Ketika aku keluar, tetesan embun pagi terlihat pada rumput dan dedaunan.
Aku lantas membuka bajuku menggosoknya pada rumput dan dedaunan yang ada disekitarku.
Aku kemudian memerasnya dan meminum air dari perasan baju tersebut.
Setelah selesai minum, aku mengenakan bajuku kembali dan melanjutkan perjalanan.
Aku bergerak melewati barisan pepohonan dan semak belukar. Sambil sesekali aku mencari bahan makanan yang bisa aku temukan.
***
Di mansion, Annie tidur disebuh kasur dengan air mata yang terus mengalir dari matanya. Bekas tamparan masih membekas dipipinya. Tidak ada cahaya yang masuk dari ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Mr.Rigel
FantastikBercerita tentang seorang karyawan sebuah perusahaan yang menjalankan tugasnya untuk pergi mengambil uang di Bank bersama rekanya. Namun, nasib buruk menimpanya, nyawa dari karyawan itu harus berakhir ditangan seorang perampok yang menghadang perjal...