Beberapa jam berlalu Hujan mulai mengguyur, dengan perlahan kelompok yang dipimpin Gordo terkejut dengan apa yang mereka lihat di depan.
"Mayat," ucap salah satu prajurit. Disamping Gordo.
Pasukan Gordo melihat mayat tersebar dihutan itu dengan darah yang mengalir disekitar mayat itu. Salah satu Prejurit yang berada dibelakang gordo segera menahan mulutnya dan segera berbalik.
"Mereka semua ... bagian dari pleton satu," ucap Gordo yang yerlihat sedikit Syok melihatnya.
"Mayor."
Gordo melihat prajuritnya yang berada disamping mayat itu sambil memeriksa kondisi dari mayat itu.
"Ada masalah, prajurit."
"Mayor Gordo, nampaknya seluruh peralatan prajurit ini sudah hilang."
"Apa!!?"
"Disini juga mayor, perlengkapan seperti amunisi sampai botol air minum hilang."
"Apa mereka diserang perampok?" Tanya salah satu prajurit.
"Tidak mungkin mereka diserang perampok."
Gordo berpikir sejenak, melihat area didepanya. Beberapa prajurit lainnya kemudia ikut mengecek kondisi setiap mayat yang ada.
"Hei... luka mayat itu bagaimana."
"Lukanya sama,bagaimana denganmu.
"Disini ada luka tembakan, tapi mayat yang didepan sana memiliki luka yang sama," ucap prajurit itu kepada dua rekanya.
Gordo ikut melihat mayat yang ada. Dia melihat mayat dengan posisi tengkurap dengan luka tusukan dibelakang lehernya lalu seorang prajurit menghampirinya.
"Mayor, kebanyakan prajurit disini mati karena benda tajam."
"Apa ada luka lainya."
"ada, tapi jumlahnya sedikit," kata prajurit itu. "apa disini terjadi pertempuran jarak dekat."
Gordo berpikir untuk memahami situasi yang ada disini, lalu seorang prajurit lainya datang kearah mereka.
"Mayor disana ada gundukan tanah."
Mereka bergerak dengan cepat dan berhati hati akibat tanah basah karena hujan yang mengguyur.
Ketika mereka sampai, mereka melihat gundukan tanah mirip kuburan tersusun didepan mereka.
"Apa sebenarnya ini."
"Apa ini kuburan."
"Kuburan siapa?"
"Kuburan prajurit Kerajaan," ucap Gordo menanggapi para prajuritnya.
Kuburan itu terletak bawah pohon yang dimana dibatang pohon tersebut terdapat sebuah ukiran tulisa.
"Makam bagi para pahlawan kerajaan Haitofia," kata Gordo ketika membaca tulisan itu.
Prajurit yang ada di sekitar Gordo melihat tulisan itu juga.
Gordo terdiam sebentar dan sambil berpikir dia melihat kebelakang, melihat kearah mayat yang tergeletak disana.
Dia memberi printah kepada dua bawahanya. "Kapten saya printahkan kuburkan rekan kita, dan untuk letnan lindungi area sekitar."
"Baik."
"Dilaksanakan."
Mereka segera melakukan tugas mereka. Gordo melihat kembali kearah ukiran tulisan didepanya dan kemudia berjalan berbalik sambil melihat mayat yang dikumpulkan oleh para prajuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Mr.Rigel
FantasyBercerita tentang seorang karyawan sebuah perusahaan yang menjalankan tugasnya untuk pergi mengambil uang di Bank bersama rekanya. Namun, nasib buruk menimpanya, nyawa dari karyawan itu harus berakhir ditangan seorang perampok yang menghadang perjal...