Dua hari kemudian...
Tok... tok... tok...
"Masuk."
Seorang perempuan masuk ke kamarku.
Saat aku melihat, rupanya dia Saudara perempuanku.
"Kak Jen, ada urusan apa kakak datang kesini?"
"Aku ingin melihatmu, nampaknya dua tahun kebelakangan ini kamu serius sekali membaca buku."
Aku yang duduk dimeja belajarku tersenyum ringan sambil menggaruk pipi kananku.
"Dua tahun ya," gumamku.
Dua tahun aku habiskan membaca dua buku. Mungkin itu terdengar seperti aku tidak memiliki hal lain yang bisa aku baca, tapi selama dua tahun itu aku tak hanya membaca tapi menulis juga.
"Ya...tidak juga, ada beberapa hal yang aku lakukan selain membaca."
"Benarkah."
"....I-iya."
Kakakku tersenyum kepadaku mendengar jawabanku.
"Rigel kamu sangat giat belajar, apa kamu tidak ingin melakukan hal lain? misalnya pergi keluar mansion," kata Kak Jennie.
"Tidak, aku tidak memikiki hal yang bisa aku lakukan diluar Mansion."
"Tapi Ibu mulai khawatir dengan sikapmu yang mengurung diri dikamar setiap hari."
"Ibu khawatir?" aku berpikir sejenak.
"Tidak apa apa, lagi pula aku membuka kaca jendelaku dan aku bisa melihat keluar," aku menujuku kearah jendela didepan meja belajarku."Tapi tetap saja kamu masih berada didalam kamarmu."
"Tenanglah Kak,ak-"
"Rigel!!!"
Aku dan Kak Jen sontak kaget mendengar suara panggila begitu keras dan tiba tiba.
Bam!!!....
"Bocah kutu buku, ikut aku sekarang."
Kak Ben masuk ke kamarku kemudian menarik tanganku lalu menyeretku keluar kamar.
"Kak Benny jangan kasar, kasihan Rigel."
"Jennie kamu diam saja, bocah ini harus belajar bagaimana cara hidup bangsawan."
"Tapi... "
Kak Ben menarik lenganku keluar menyusuri lorong mession.
"Kak Jen bantu aku!!"
"Rigel bertahanlah," ucap Kak Jennie yang nampak pasrah.
"Haah... jangan kira kamu bisa lolos,sudah saatnya kamu keluar dari kemalasanmu itu," tegas kak Ben.
Aku dibawanya pergi menyelusuri jalan hingga sampai kesebuah ruangan.
Diruangan tersebut aku dapat melihat Ibuku dan Seorang pria paruhbaya berada disampingnnya.
"Ibu aku sudah membawa Rigel kesini."
"Terima kasih Benny."
Kak Ben melepaskan genggamannya dari tanganku.
"Baik Bu urusanku sudah selesai aku pergi dulu."
Kakaku kemudian pergi dari ruangan itu,ibuku menoleh kearah Pria paruh baya itu.
"Nah sekarang pelajarannya bisa dimulai."
"Baik nyonya Plumsen," ucapnya seraya menunduk." baiklah Tuan Muda kita bisa memulai pelajaran sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Mr.Rigel
FantasyBercerita tentang seorang karyawan sebuah perusahaan yang menjalankan tugasnya untuk pergi mengambil uang di Bank bersama rekanya. Namun, nasib buruk menimpanya, nyawa dari karyawan itu harus berakhir ditangan seorang perampok yang menghadang perjal...