Kehidupanku selalu dipenuhi dengan perubah, satu demi satu perubahan sudah aku lewatkan.
Dimulai dengan saat menjadi seorang anak kecil yang ceria, sampai menjadi seorang pria yang memiliki sebuah karir.
Rasanya sangat membanggakan jika aku bisa meningkatkan karirku sedikit demi sedikit untuk bisa membantu orang tuaku.
Memberikan mereka hidup yang lanyak setelah masa masa yang mereka lalui untuk membesarkanku menjadi hal yang penting bagiku.
Hal ini agar aku tidak lagi bergantung kepada mereka, membuat mereka bisa hidup tenang dimasa tua mereka.
Dalam hal ini, kemandirian merupakan hal yang mutlak yang harus aku jalani sebagai seorang pria yamg memiliki jalan hidupnya sendiri. Jadi aku terus memperhatikan dan juga belajar bagaiman menyelesaikan berbagai masalah di sekitar lingkunganku.
Karena selama ini aku melihat dan mempelajari berbagai macam situasi atau kondisi yang mengharuskan aku selalu beradaptasi.
Kemudian setelah aku lulus dari bangku kuliah. Semua pengalaman itu aku terapkan dalam kehidupanku sendiri. Disini, ditempat aku bekerja.
Mencari pekerjaan sendiri tidaklah mudah menurutku, namun dengan kemampuan yang kumiliki, aku dapat bekerja pada sebuah perusahaan yang ada di kotaku.
Dengan upah yang lebih dari cukup untuk menopang hidupku sendiri. Jadi bisa dibilang sekarang aku sudah jadi orang yang mampu dalam sisi ekonomi.
Dalam kehidupanku ini juga, aku melakukan semuanya dengan caraku sendiri, seperti setiap orang yang hidup dunia ini, melakuakan sesuatu dengan caranya sendiri.
Namun dibenakku ada hal yang terkadang aku pikirkan tentang kehidupanku kedepannya..
***
Bim!.... bim!....
Klakson mobil berbuyi,mobil mobil tak dapat maju kedepan dengan lanjar, antrian panjang kendaraan menutupi jalan.
Beberapa motor meliuk-liuk diantara mobil, tapi setelah itu para pemotor itu tak dapat terhindar dari kendaraan didepannya dan berhenti.
Dengan keadaan jalan yang padat oleh kendaraan membuat kendaraan harus terjebak dalam sebuah kemacetan.
Saat ini aku sedang berada dalam sebuah mobil van yang hendak menuju kesebuah bank.
aku duduk disamping rekanku yang sedang menyetir, terlihat dari wajahnya yang mulai kesal dengan keadaan didepannya.
rekanku terus menerus memencet mencet klakson mobil tanpa henti.hal ini membuatku yang melihat dan mendengarkannya menjadi sediki risih.
"Sudahlah, kamu jangang terlalu sering mengunakan klaskson mobil."
Lalu dia menanggapi komentarku dengan nada kesal sambil kedua tangannya memegang stir kemudi
"Kamu gak ngertinya jalan didepan macet, dan kita saat sedang terburu buru."
"Aku tau, tapi jangan diklakson terus aku risih mendengarnya."
"Kamu tau,bahkan jika aku tidak mengklaskson mobil ini, pengemudi lain akan melakukannya."
"Ukh...."
Aku tidak bisa membantahnya, klakson mobil kami bukan satu satunya yang berbuyi disini. Kendaraan lain juga melakukan hal yang sama, tak heran kalau rekanku juga mungkin merasa risih juga, meski begitu kemacetan hari ini benar benar meresahkan.
Sambil menyenderkan tangan di kaca mobil yang terbuka aku berkata. "Aku pikir kita akan telat sampai kantor nanti."
"Mungkin, tapi jika kita menjelaskannya kepada manager pasti masih akan di tolerir."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Mr.Rigel
FantasiBercerita tentang seorang karyawan sebuah perusahaan yang menjalankan tugasnya untuk pergi mengambil uang di Bank bersama rekanya. Namun, nasib buruk menimpanya, nyawa dari karyawan itu harus berakhir ditangan seorang perampok yang menghadang perjal...