Prolog II

493 45 2
                                    

Semuanya beres setidaknya setelah menunggu cukup lama. Kami berhasil menyelesaikan urusan kami di bank dan segera kembali ke kantor.

Rekanku melihatku dan bertanya. "Hai dimana kamu akan menaruh uangnya?"

Aku yang sedang membawa tas berisikan uang ratusan juta ditanganku menjawab pertanyaannya.

"Gak apa-apa Aku hanya akan menaruhnya disini."

Aku membuka pintu belakang mobil van dan menaruhnya dibawah sebuah tas lainya yang memiliki bentuk dan warna yang sama.

"Oke beres."

rekanku sudah ada dibalik kemudi menghidupkan mesin, aku menutup pintu belakang mobil dan segera masuk kembali kedalam mobil.

Mobi kami mundur, berbelok kemudia keluar dari tempat parkir bank tersebut menuju jalan.

Agar perjalanan kami tidak terasa bosan aku mulai pembicaraan.

"Hai apa kamu tertarik menjadi manager HRD?"

"Hah... kenapa tiba tiba kamu mengatakan hal itu kepadaku."

"Menurutku kamu bisa dipercaya, jadi jika kamu menginginklan posisi itu aku akan memberikannnya kepadamu."

"Apa kamu mau menyingkirkan manager yang lama, kamu bisa?"

"Tentu aku bisa, itu hal yang bisa aku lakukan sekarang."

"Sekarang, hah... kamu itu."

Aku tersenyum kearah dia yang sedang merasa bimbang sambil mengemudi.

Lalu beberapa saat kemudia mobil kami dihadang oleh sebuah mobil minibus berwarna hitam yang tiba tiba berhenti didepan mobil kami.

Rekanku panik setelah melihat beberapa orang bersenjata keluar dari mobil tersebut.

Terdapat lima orang bertopeng keluar dari mobil itu, mereka munuju kearah kami, memukul kaca sambil mengatakan. "buka, cepatan buka." dengan tangan yang memegang sebuah parang.

"Kita harus apa nih, "ucap rekanku yang terlihat panik.

"Gak apa apa kita turun saja, jangan takut."

Kami mencoba keluar dari mobil dengan kedua tangan mengangkat keatas, kemudian rekanku dengan cepat ditodong senjata tajam sedangkan salah satu perampok mendorongku dari mobil hingga aku terjatuh.

"Dimana uangnya!?" ucap si prampok

"Ada di pintu belakang," jawabku dengan tenang

"Oke tunjukan."

Aku dan perampok itu berjalan dibelakang dan segera membuka pintu belakan mobil.

disekitar kami terdapat beberapa warga masyarakat yang menyaksikan kejadian perampokan ini. Namun, para perampok menggunakan senjata tajam untuk menakuti para warga.

Tapi apa yang aku pikirkan adalah mereka menutup wajah mereka tapi
tidak menutup atau mengubah plat nomer kendaraan, bisa aku lihat dengan jelas kalau mobil yang mereka bawa adalah mobil sewaan dari salah satu rental mobil yang aku kenal.

Pintu mobil dibuka dan terlihat dua tas ditumpuk. Si prampok meminta rekanya untuk mengambil tasnya.

"Hai kau cepat ambil tasnya."

"Baik."

Rekan prempok itu meliha kedua tas tersebut, membaca sebuah tulisan yang ada disetiap tas tersebut.

Karena orang orang mulai berkerumun, perampok itu mengambil tas tersebut dengan cepat dan setelah mendapatkan tasnya, mereka bergegas untuk masuk ke dalam mobil.

The Story of Mr.RigelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang