Chapter 21 : Peyerangan

97 11 1
                                    

Hari berikutnya,

Bomm!!!..... Duuaaarrr!!....

Ledakan mengawali serangan kelompok Rigel. Dinamit dipasang di setiap pohon dan granat sebagai pemicu ledakan, membuat ledakan serta getaran tanah terasa sangat sangat keras.

Kelompok Rigel menembak beberapa prajurit Republik beberapa saat setelah ledakan dan setelah itu mundur.

Hari berikutnya.

Dorr...!!

Suara senjata api saling bersautan, kelompok Rigel meyerang pasukan Republik dari tiga sisi yang berbeda.

Dibalik pohon, Rigel menembak menggunakan Revolvernya. mengarahkannya ke para prajurit Republik.

Pasukan Republik yang memikiki jumlah lebih banyak mengalami kesulitan untuk membalas serangan Kelompok Rigel.

Regu Conny dengan membawa Dinamit maju dengan perlahan menuju kearah pasukan Republik lalu melemparkan dinamit yang sudah diikat granat kearah prajurit Republik.

Ledakan besar membuat banyak prajurit Republik yang terlukan dan tewas.

Setelah ledakan itu Rigel memberi sinyal tangan, tanda bahwa seluruh Regu untuk mundur. Kelompok Rigel-pun Dengan cepat mundur keberbagai arah.

Sebagian pasuka Republik berusaha mengejar kelompok Rigel. Akan tetapi, mereka tampa sengaja menginjak tali yang membuat pin Grenat aktif hingga beberapa ledakan terjadi lagi.

Hari berikutnya pula,

Pasukan Republik tengah berjalan ditengah hutan, tampa sengaja salah satu prajurit didepan mereka menginjak sebuah tali yang membuat ledakan.

Dibelakang mereka tiba-tiba kelompok Rigel menyerang dari sisi kanan maupun kiri mereka, membuat pasukan Republik Terkejut.

Serangan demi serangan terus dilakukan oleh Kelompok Rigel selama berhari hari baik siang hari maupun malam hari. Kelompok Rigel terus berusaha menghancurkan sedikit demi sedikit pasukan Republik.

Disisi lain pasukan Republik mengalami kesulitan dalam menjelajah hutan, kondisi hutan yang lebat dan medan yang susah membuat beberapa prajurit kelelahan, ditambah dengan berbagai serangan dan perangkap yang mereka lewati membuat kesulitan semakin bertambah.

***

Malam hari, Jendral dari pasukan Republik datang Tenda Ludwig.

Karena terus mendapat serangan dari prajurit Kerajaan dihutan, Ludwig memutuskan untuk mundur setelah sepuluh hari mengeksplorasi di hutan.

Jendral itu sangat marah terhadap Ludwig dan Gordo.

Bamm!!!....

Jendral itu memukul keras meja. "Kenapa dalam waktu seminggu kalian belum menguasai hutan!?."

"Jendral, kami sudah berusaha tap-"

Gordo coba menjelaskan situasinya, namun langsung dipotong oleh Jendral itu.

"Jangan banyak alasan, kalian tau kondisi kita sekarang sudah terdesak, pasukan Kerajaan yang berada ditimur berhasil memukul mundur pasukan kita dan sekarang mereka bergerak kearah Kota Liberty."

"Kalau begitu Jendral ... kirim kami ke timur untuk membantu pasukan disana," ucap Gordo.

"Tidak bisa!! Pasukan kalian sudah diperintah untuk menguasai hutan, jadi laksanakan itu."

"Tapi Jendral."

"Tunggu Gordo," ucap Ludwig sambil melihat peta.

Gordo melihat Ludwig sedang serius melihat peta, Ludwig lalu memandang Jendral itu.

The Story of Mr.RigelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang